PEKANBARU - Kericuhan saat aksi demo mahasiswa di depan kantor Gubernur dan Mapolda Riau, membuat para orangtua cemas.

Pasalnya, hingga saat ini, sejumlah mahasiswa belum bisa dihubungi keluarganya.

Seperti yang diungkapkan Nuraini, ibu dari mahasiswi Unri peserta aksi demo bernama Chici Jayanti.

"Setelah membaca berita rusuh saya sangat was-was dan menghubungi anak saya, tapi sampai sekarang tidak bisa," ujarnya kepada GoNews.co, Selasa (17/9/2019).

Ia berharap jika ada yang melihat keberadaan anaknya, bisa menghunginya melalui telp 0853 6326 6000.

Sebelumnya diberitakan, aksi unjuk rasa dari massa Universitas Riau (Unri) di depan Mapolda Riau, Selasa (17/9/2019) sore, memanas.

Akibatnya, pagar taman di pinggir Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru, Riau, rusak parah karena dipanjat massa.

Sejumlah mahasiswa dan aparat kepolisian mengalami luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit.

Pantauan GoRiau.com di lapangan, massa yang menggenakan jas berwarna biru muda ini tampak memadati dua arah Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru yang dibatasi oleh pagar taman median jalan.

Di sisi kanan dan kiri pagar taman jalan itu pun rusak karena ditumbangkan oleh massa. Akibat unjuk rasa semakin rusuh, aparat kepolisian pun menyemprotkan air menggunakan water canon untuk menghalau massa.

Polisi juga sempat menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. Hanya saja, massa tetap keukeuh bertahan di posisinya masing-masing.

Bahkan, beberapa massa justru masih terlibat aksi lempar-lemparan botol minuman.Hingga berita ini diturunkan, massa Unri masih menduduki Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru.

Dua polisi yang dilarikan ke rumah sakit akibat terinjak-injak saat mengamankan demo di Kantor Gubernur Riau, Selasa (17/9/2019), mengalami luka serius.

"Saya memonitor tadi, ada rekan kepolisian yang terluka saat mengatasi aksi dorong-rodongan saat unjuk rasa. Satu polisi yang dilarikan ke rumah sakit, rusuknya patah. Dan satunya lagi mengalami luka di mata karena matanya terinjak, sepatu" kata Wakil Gubenur Riau, Edi Natar Nasution saat menemui massa dari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Pekanbaru di halaman Kantor Gubernur Riau, Selasa sore.

Ia pun meminta para mahasiswa untuk berempati atas musibah yang terjadi sore tadi."Hati nurani kita bagaimana, kalau itu terjadi kepada keluarga kita. Harusnya kita pahami juga," kata Edi.

Sekitar lebih dari lima orang polisi dan mahasiswa menjadi korban terinjak-injak saat terjadi dorong-dorongan antara massa dengan aparat. Dua polisi terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka lebam akibat terinjak-injak. ***