JAKARTA - Anggota MPR RI dari Fraksi Gerindra, Ahmad Riza Patria, menanggapi soal potensi meningkatnya Golput usai Debat Pilres ke-2 dihelat, Minggu (17/02/2019).

"Masyarakat kita ini punya kepedulian lah. Masyarakat pasti-insyaAllah ke TPS," kata Riza dalam diskusi Empat Pilar MPR RI kerjasama Koordinatoriat Wartawan Parlemen dengan Biro Humas MPR RI yang mengambil tema 'Potensi Golput di Pemilu 2019', Senin (18/02/2019), Media Center MPR/DPR RI, Gedung Nusantara III, Komplek Parlemen, Senayan.

Riza mengatakan, pihaknya tengah aktif menyosialisasikan kepada para pemilih untuk menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu serentak 17 April 2019, mendatang.Pak Prabowo, kata Riza, juga terus menginstruksikan masyarakat terutama emak-emak untuk berbondong bondong ke TPS.  Emak-emak masa kini, dinilai Riza lebih militan, lebih solid dan Lebih jujur dalam konteks kepemiluan."Saya yakin kita masih ada waktu untuk menggerus angka Golput," ujarnya.Selain emak-emak, Riza juga meyakini pihaknya mampu menggerus angka Golput Pemilu 2019 karena kepedulian yang tinggi dari pemilih milenial."Sekaramg anak anak muda kita udah banyak yang peduli terhadap politik,"Belum lagi, para pemilih dari basis kalangan keilmuan seperti akademisi, mahasiswa, Kiayi dan Santri yang selama ini fokus pada pendidikan, dinilai makin melek politik."Saya sekali lagi meyakini golput akan turun," kata Riza.Pengamat Komunikasi Politik, Umaimah Wahid memprediksi angka Golput atau pemilih yang tidak mencoblos pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 berpotensi meningkat.Umaimah, menyatakan hal itu saat mengomentari Debat Pilpres ke-2 yang dihelat di Hotel Sultan pada Minggu (17/02/2019) malam tadi, antara calon presiden (Capres) nomor urut 01, Jokowi dan Capres nomor urut 02, Prabowo Soebianto."Peluang adanya golput itu tetap ada. Sekitar 20-30 persen. Dan bisa dikatakan bisa naik dari tahun lalu," kata Umaimah kepada wartawan, Senin (18/02/2019).Penyebabnya, menurut Umaimah, adalah performa para Capres yang kurang optimal saat debat. "Misalnya jokowi tampil agresif, tapi ada masalah dengan data. Pak Prabowo juga mengungkapkan konsep visi misi tapi kurang tegas,".***