BERLIN - Umat Islam di Berlin, Jerman, menunaikan Shalat Jumat dalam Gereja St Martha pada 22 Mei 2020. Sebab, Masjid Dar Assalam tak mampu menampung jamaah lebih 50 orang saat pandemi corona.

Dikutip dari Sindonews.com, Masjid Dar Assalam di distrik Neukolln, Berlin, biasanya menampung ratusan Muslim untuk Shaslat Jumat. Tapi saat pandemi virus corona yang mengharuskan physical distancing, masjid ini bisa menampung maksimal 50 orang jamaah.

Selama bulan Ramadhan, Gereja Martha Lutheran yang berada di dekat masjid itu pun mengizinkan Muslim shalat di dalamnya.

''Ini tanda yang bagus dan membawa kegembiraan saat Ramadhan dan kebahagiaan di tengah krisis ini,'' tutur Mohamed Taha Sabry, imam yang memimpin Shalat Jumat dalam gereja dengan lukisan kaca Bunda Maria itu.

''Pandemi ini membuat kita sebagai satu komunitas. Krisis membawa orang bersama,'' papar Sabry.

Tempat ibadah dibuka lagi di Jerman pada 4 Mei setelah ditutup selama beberapa pekan lockdown virus corona. Namun jamaah shalat harus tetap menjaga jarak minimal 1,5 meter.

''Ini perasaan aneh karena instrumen musik, gambar-gambar. Tapi saat Anda lihat, saat Anda lupa detail kecil, ini Rumah Tuhan pada akhirnya,'' papar Samer Hamdoun yang turut Shalat Jumat di gereja itu.

Pastor Monika Matthias mengaku merasa tergerak oleh panggilan azan untuk shalat. ''Saya turut berdoa. Saya memberikan pidato dalam bahasa Jerman. Dan selama doa, saya hanya bisa mengatakan ya, ya, ya, karena kita memiliki perhatian yang sama dan kami ingin belajar dari Anda. Dan ini indah untuk merasakan hal yang sama tentang satu dengan yang lain,'' ujar dia.***