DUMAI - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) sebut 7 ekor satwa yang akan diseludupkan ke Malaysia bukan berasal dari Provinsi Riau.

Dalam pencegahan penyeludupan 7 ekor satwa dilindungi ke negara Malaysia dilakukan pihak Bea Cukai Dumai beserta POM AL, POM AD serta Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Dumai pada Senin (24/6/2019) sekitar pukul 23.30 WIB di kecamatan Dumai Barat.

Dikatakan Nurzaman, Kepala Resort Taman Wisata Alam Sungai Dumai, BKSDA Riau, satwa langka 3 ekor orang utan, dua monyet albino, seekor uwa dan musang luwak tersebut tidak terdapat di Provinsi Riau.

"Untuk Orang Utan sendiri terdapat di Sumatera Utara," kata Nurzaman kepada GoRiau.com, Selasa (25/6/2019).

Ketujuh satwa yang diamankan dari SP (40) dan JD (27) yang diangkut menggunakan mobil kijang Inova tersebut merupakan hewan yang terancam punah.

Nurzaman sendiri menyebutkan, ketujuh satwa liar tersebut akan dilimpahkan ke BBKSDA Riau di kota Pekanbaru untuk dilakukan perawatan dan dikembalikan ke wilayah konservasi.

Dokter Hewan dari Balai Karantina Pertanian Dumai, dr Rini, menyebutkan saat ini, ketujuh satwa liar tersebut terlihat dari kondisi fisik dalam kondisi baik.

"Untuk lebih memastikan kondisi kesehatan satwa ini, ketujuh satwa ini akan dikirim ke BBKSDA Riau," kata dr Rini.

Kepala kantor Bea Cukai Dumai, Fuad Fauzi mengatakan, pihaknya masih menelusuri asal ketujuh satwa tersebut.

"Saat ini masih dalam proses pemeriksaan lanjutan," katanya Fuad Fauzi mengakhiri. ***