JAWA BARAT - Delis Sulistina (13), siswi kelas VII D SMPN 6 Tasikmalaya, ditemukan tewas membusuk di saluran drainase depan sekolah pada Senin (27/1/2020) sore.

Di rumah sakit, kerabat Delis, Ade Munir (56) menuturkan, "Kata ibu korban, korban sering di-bully di sekolah. Dikatai bau lontong karena ibunya berdagang lontong,".

Pada Kamis (30/1/2020), Wakil Kepala Sekolah SMPN 6 Tasikmalaya, Saefulloh, sempat menanggapi dugaan bullying atas Delis. Kata dia, "pernah ada laporan dari guru BP. Tapi kalau korban bullying, itu tidak benar. Kalau pun ada, itu paling anak-anak hanya becanda saja,".

Sebelum ditemukan tewas, korban sempat dilaporkan hilang tak pulang ke rumah oleh ibunya setelah pulang sekolah pada Kamis (23/1/2020) lalu.

"Sesuai laporan orangtua ke Polsek Mangkubumi, korban sudah beberapa hari hilang di rumahnya, dan melaporkan hilang seusai pulang sekolah, berinisial DS," ujar Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota AKP Dadang Sudiantoro, Senin.

Pihak sekolah yang mendengar hilangnya Delis, sempat mendapat keterangan dari Ayah Delis bahwa Delis bersama ayahnya. Karena keterangan ini, pihak sekolah pun tak lanjut mencari Delis.

"Waktu itu bertemu di tempat kerjanya dan ayahnya mengaku kalau anaknya bersamanya," kata Saefulloh kepada wartawan, Jumat.

Untuk mengungkap kasus tersebut, polisi pun telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan telah memeriksa 9 saksi.

Selain itu, polisi juga akan mendatangkan ahli digital atau IT Forensik untuk memeriksa CCTV sekolah yang telah terhapus secara otomatis karena memori penyimpanannya telah melebih kapasitas (overload).

"Ya, akan datangkan ahli IT Forensik untuk periksa CCTV sekolah," katanya kepada wartawan di Mako Polres Tasikmalaya Kota, Jumat (31/1/2020) pagi.***