KAMPAR - Dra. Hj. Yenita Morena, M.Si beserta Tim Pengabdian Masyarakat yang terdiri dari Drs. Suprasman, MM, Ir. Ermiyati MT, Dr. Imam Suprayogi, MT, Fakhri ST, MT dan Tim Kukerta Terintegrasi mengajak masyarakat untuk memahami bagaimana memanfaatkan bambu yang berada di sekitar lingkungan masyarakat desa sehingga menjadi suatu produk dekoratif yakni dalam hal ini partisi (pembatas ruangan) dan cermin dekoratif.

Akademisi dari Universitas Riau jurusan D3 Teknik Sipil ini, juga menjelaskan bagaimana teknik pembuatan dan penggunaannya, sehingga terjadi transfer pengetahuan kepada masyarakat desa, di Balai Desa Sungai Tarap Kecamatan Kampa, Kabupaten Kampar, Riau, Jumat (26/7/2019).

"Mendapat informasi bahwa di daerah kampa cukup banyak terdapat bambu, namun sumber daya bambu tersebut masih bisa dioptimalkan agar banyak memberikan manfaat, maka dari itu kami mencoba sharing pengetahuan bagaimana bambu tersebut dapat menjadi suatu produk yang memiliki nilai artistik yang tinggi sehingga dapat menjadi suatu terobosan dalam meningkatkan ekonomi masyarakat," ucap Yenita kepada sejumlah masyarakat dan dibantu oleh mahasiswa/i yang tergabung dalam program Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) Terintegrasi Universitas Riau.

Lebih lanjut dosen D3 Teknik Sipil ini juga menambahkan bahwa, produk partisi dan cermin dekoratif ini dapat membuat dari pembatas ruangan (partisi) dan cermin yang biasa-biasa saja menjadi produk yang bernilai tinggi jika dipasarkan untuk di jual dan tentunya produk tadi akan lebih memiliki nilai artistik (seni) yang tinggi.

Yenita yang juga Dosen Penanggungjawab Lapangan (DPL) pada momen ini dirinya didampingi oleh Tim Pengabdian Masyarakat UNRI, Tim Kukerta Unri, Kepala Desa, Kepala BPD serta elemen masyarakat di desa Sungai Tarap kecamatan Kampa Kabupaten Kampar.

"Melalui kegiatan ini, kita ingin ada sebuah transfer knowledge kepada masyarakat, sehingga apapun kondisi mereka, dengan pengetahuan, dan wawasan yang diberikan mereka bisa merancang produk yang bernilai tinggi untuk dijual sehingga menjadi pendapatan bagi mereka," ucap Yenita.

Pemerintahan desa dalam hal ini diwakili Kepala Desa menyambut baik kegiatan ini.

"Kegiatan seperti ini telah lama dinanti-nanti oleh masyarakat desa, bila perlu kegiatan ini mesti berkelanjutan, dan kami siap bekerjasama dengan pihak UNRI nantinya," ujar Khairil Anuar.

Kegiatan ini diakhiri dengan sesi penyerahan sumbangan mesin alat pemotong bambu yang diberikan oleh Tim Pengabdian Masyarakat Unri untuk desa Sungai Tarap , sekaligus sesi foto bersama.

Harapannya dengan adanya mesin alat pemotong ini jadi lebih memudahkan masyarakat untuk memotong bambu, dimana yang selama ini mereka hanya menggunakan alat manual yakni gergaji biasa yang tentunya akan lebih menguras tenaga mereka. (rls)