PEKANBARU - Tiga ekor gajah mendadak muncul di perkebunan warga sejumlah desa di Kecamatan Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu Riau. Warga panik karena areal kebun dekat dengan rumah mereka, lalu mengusir gajah tersebut dengan petasan.

“Ketiga ekor gajah itu diusir dengan menggunakan petasan dan alat suara keras lainnya,” ujar Paur Humas Polres Indragiri Hulu, Aipda Misran, Rabu (12/6/2019). 

Satwa liar yang memiliki belalai itu melintas di sejumlah lokasi dekat pemukiman penduduk. Di antaranya Desa Baturijal Barat, Desa Baturijal Hulu, Kelurahan Baturijal Hilir, hingga ke Kelurahan Peranap, Kecamatan Peranap. 

Binatang bertubuh besar itu memakan tanaman kelapa sawit, karet dan tanaman pisang milik warga. Namun belum dapat diperkirakan berapa hektar tanaman warga yang rusak.

Sementara itu, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau, menurunkan tim untuk melakukan evakuasi terhadap tiga ekor gajah yang merusak kebun warga di Kecamatan Peranap tersebut.

Untuk mempermudah, Tim BKSDA juga menurunkan dua ekor gajah jinak terdiri dari gajah jantan dan gajah betina untuk menggiring tiga ekor gajah tersebut ke Taman Nasional Tesso Nilo, yang merupakan habitat gajah.

"Jarak dari lokasi keberadaan gajah itu dengan TNTN mencapai 35 KM. Kami menggunakan sepasang gajah untuk menggiringnya," ujar Humas BKSDA wilayah Rengat, Permohonan Lubis.

Munculnya gajah itu, kata Lubis, dinyatakan sebagai konfik gajah dengan manusia meski tidak ada korban jiwa. Alasannya, karena ada sejumlah ekor gajah masuk ke kebun sawit warga dan ke perkampungan. 

"Sudah mulai digiring ke TNTN, agar tidak ada korban jiwa," tutup Lubis. (gs1)