PEKANBARU -Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Riau memeriksa 6 orang petugas Bea Cukai (BC) Tembilahan, Senin (25/1/2021).

Pemeriksaan terkait kasus penembakan yang menewaskan pengusaha asal Batam, H Jumhan alias H Permata di perairan Tembilahan, Indragiri Hilir (Inhil), Riau, beberapa waktu lalu.

Sebelumnya, penyidik kepolisian juga sudah memeriksa Kepala BC Tembilahan, Ari Wibowo dan Kasi Penindakan Bea Cukai Tanjung Balai Karimun, Kepri, Gunar Wiratno, pada Kamis pekan lalu.

Petugas BC ini, sebelumnya sempat dipanggil oleh penyidik, namun tidak hadir dengan alasan sedang berada di Kantor Pusat Ditjen BC di Jakarta.

"Iya, sesuai jadwal 6 orang petugas Bea Cukai Tembilahan datang dan sedang menjalani pemeriksaan," sebut Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau, Kombes Teddy Ristiawan.

Diungkapkan Teddy, 6 orang petugas Bea Cukai Tembilahan itu diperiksa dalam kapasitasnya sebagai saksi.

Terkait peristiwa penembakan ini, polisi sudah mengamankan barang bukti berupa 5 buah proyektil diduga dari senjata api yang dipakai petugas BC.

Penyidik Ditreskrimum Polda Riau bersama tim Laboratorium Forensik (Labfor), akan melakukan analisa lebih dalam terkait senjata apa yang dipakai petugas BC. Termasuk perkiraan jarak tembak.

"Nanti tunggu pemeriksaan Labfor, apakah dari jarak tertentu penembakannya. 5 proyektil itu dari tubuh Haji Permata," beber Kombes Teddy.

Selain Haji Permata diterangkan Kombes Teddy, ada 3 orang lainnya dari rombongan yang juga terkena tembakan.

"Haji permata, meninggal dunia saat itu. Selanjutnya korban bernama Bahar, meninggal dunia Selasa sore kemarin (setelah sempat dirawat). Kena tembak dibagian kepala. Dia waktu itu Sebagai pengemudi atau nakhoda kapal, ditembak dari depan," urai Teddy.

Korban berikutnya, adalah Abdul Rahman tertembak di bagian telapak kaki sebelah kiri. Akibatnya dia harus mendapat 7 jahitan.

Terakhir adalah Irwan, warga Inhil. Dia mengalami luka di bagian lengan kiri. "Semua yang kena tembak ini di satu kapal," terang Teddy.

Ia menambahkan, sejauh ini 20-an orang yang sudah diperiksa. 17 diantaranya dari pihak Haji Permata. "Kemudian ditambah 4 orang dari masyarakat sekitar," tandas Teddy.***