JAKARTA - Saat menerima delegasi House Democratic Partnership (HDP) Kongres Amerika Serikat, yang dipimpin oleh Anggota Kongres AS David Price, Ketua DPR RI Bambang Soesatyo sempat membanggakan kesuksesan penyelenggaraan Pemilihan Umum 2019.

Meskipun persaingan politik sempat memanas, ditambah bumbu hoax dan hate speech di berbagai media sosial, namun meurut Bamsoet tidak sampai mencederai persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Menurutnya, Pemilu 2019 di Indonesia merupakan pemilihan umum terumit di dunia.

"Tidak ada negara lain yang menyelenggarakan Pemilu untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden serta lebih dari 20.000 kursi anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota secara serentak. Sebagaimana yang sukses dilakukan oleh Indonesia, dengan total pemilih mencapai 192 juta jiwa dan tingkat partisipasi pemilih mengalami peningkatan mencapai 81 persen. Memang ada beberapa hal yang perlu dievaluasi, namun kami menganggapnya sebagai bagian dari proses pendewasaan demokrasi,” ujarnya saat menerima delegasi HDP AS, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (31/7/2019).

Politisi Partai Golkar yang akrab disapa Bamsoet ini memaparkan, sebagai negara demokrasi terbesar kedua dan ketiga, dengan latar belakang penduduknya yang beraneka ragam, Amerika Serikat dan Indonesia harus selalu meningkatkan kerjasama dalam mempromosikan nilai-nilai demokrasi yang menghargai pluralisme. Selain juga bekerjasama memajukan demokrasi dengan cara mempromosikan fungsi parlemen yang responsif, akuntabel dan transparan untuk mewujudkan institusi demokrasi yang tangguh.

"DPR RI tengah berproses menuju Parlemen Modern. Kami telah mendeklarasikan Open Parliament untuk berproses dalam mekanisme multilateral melalui Open Government Partnership (OGP) guna mendorong nilai-nilai keterbukaan, transparansi, demokrasi dan good governance," papar Bamsoet yang dalam pertemuan ini didampingi Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah dan Ketua BKSAP DPR RI Nurhayati Ali Assegaf.

Sebagai implementasinya, Bamsoet menjelaskan, DPR RI telah mengembangkan aplikasi DPR NOW, sebagai perangkat digital bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dan mengakses berbagai kinerja DPR RI. Dikombinasikan dengan kehadiran ruang Pusat Informasi dan Penyiaran Parlemen, DPR RI membuka pintu selebar-lebarnya bagi rakyat agar bisa mengawasi aktivitas parlemen secara real time, detik per detik.

"DPR RI juga tengah mendorong penyempurnaan SILEG (Sistem Informasi Legislasi) untuk lebih membuatnya menjadi perangkat informasi legislasi yang memudahkan siapapun memonitor perkembangan pembahasan legislasi melalui skema tracking legislasi," pungkas legislator dapil Jawa Tengah VII itu.***