PEKANBARU, GORIAU.COM - Rapor hasil belajar semester ganjil  seharusnya dibagikan, Sabtu (20/12/2014) besok. Namun di sejumlah sekolah di Kota Pekanbaru, pembagian rapor ditunda sampai usai liburan sekolah atau pada 6 Januari 2015 mendatang.

Inilah bukti penerapan Kurikulum 2013 (K-13) tidak siap dilaksanakan di Pekanbaru. Ditundanya pemberian rapor ini karena terlambatnya para guru dan walikelas merekap nilai rapor. ''Banyak yang tidak paham membuat nilai rapor,'' kata seorang guru kelas di SMP Negeri yang berlokasi di Arengka ini kepada GoRiau.com, Jumat (19/12/2014).

Di SMP Negeri 5 Pekanbaru, misalnya, sudah diumumkan soal penundaan tersebut. Menurut pihak sekolah, rapor baru dapat dibagikan pada hari kedua sekolah tanggal 6 Januari tahun depan. Namun pihak sekolah tidak menjelaskan penyebab terlambatnya penyerahan rapor tersebut.

Berdasarkan pengakuan sejumlah guru, banyak guru dan walikelas yang tidak paham menuliskan nilai rapor. Pasalnya, sistem penilaian pada K-13 ini jauh berbeda dibandingkan dengan KTSP. Nilainya tidak pakai angka 1-10, tapi A, B, C dan D. Selain itu juga ada penilaian pengetahuan, keterampilan dan sikap. ''Agak rumit dikit pak,'' kata seorang guru SMP di Panam.

Walaupun sudah ditatar dan dilatih, para guru ini juga agak lambat memahami. Ditambah lagi mereka selama ini jarang menggunakan komputer atau laptop. ''Walaupun sudah dibuatkan formatnya, namun menuliskan ke kolom-kolom nilai juga tidak bisa,'' kata yang lain.

Akibatnya, di beberapa sekolah, rapor diisi oleh satu orang operator komputer. Daftar nilai yang telah diisi oleh guru mata pelajaran diserahkan ke walikelas. Kemudian walikelas menyerahkan ke operator. Nah, operator ini yang mengisikan semua nilai ke rapor. ''Bayangkan beratnya tugas operator. Apalagi muridnya sampai 18 kelas,'' tuturnya.

Kondisi inilah yang membuat terlambat pihak sekolah memberikan rapor semester ini. Tentu saja, hal ini membuat kecewa murid atau siswa dan orangtuanya. ''Seharusnya bisa gembira ria di waktu liburan, sekarang tak bisa. Soalnya nilai rapor belum tahu,'' kata seorang siswa SMP yang akan berlibur ke Jakarta ini. (fjw)