JAKARTA - Staf khusus Menpora bidang komunikasi dan kemitraan Kemenpora Taufik Hidayat menyoroti masalah pembangunan venus Asian Games 2018 yang selalu dibahas. Baginya, tidak ada gunanya pembangunan venue yang mewah dan megah tanpa diimbangi dengan prestsi atlitnya.

"Sejak saya dipercaya oleh Menpora Imam Nahrawi menjadi stafsus, saya sering mendengar dan menghadiri rapat menjelang Asian Games hanya seputar infrastruktur, padahal jika bangunan banyak namun prestasi tidak ada percuma. Jadi, persiapan atlet juga patut diperhatikab," kata Taufik Hidayat pada acara ramah tamah dan sosialisasi bersama (Siwo PWI) di lantai 2 hotel Blue Sky, Petamburan, Jakarta, Jumat (11/11/2016).

Melihat kondisi itu, Taufik bertekad untuk menjadi mata dan telinga bagi para pelaku olahraga, terutama atlet. Dia juga siap menampung kritik dan saran dari berbagai pihak termasuk media.

"Boleh kritik asal kritik tersebut sifatnya membangun dan ada solusi yang menyertainya," ujar peraih medali emas Olimpiade Athena 2004 itu.

Untuk merealisasikan misinya, Taufik akan membentuk tim kajian, mengumpulkan data dan informasi, serta membuat rekomendasi.

Peraih medali emas Olimpiade Athena cabang bulutangkis Taufik Hidayat yang didampingi pengamat olahraga Broto Heppi dan Wartawan Senior Bola Dede mengatakan, dirinya bersama timnya persiapan multievent Asian Games yang menitik beratkan pada bidikan target, sedianya bermuara pada atlet yang perlu dipantau secara kontinue.

"Untuk itu, dirinya siap membahas persiapan atlet disetiap rakor bersama kementrian terkait, bukan hanya pembangunan venue yang menelan biaya yang cukup fantastis," ucap pria yang lahir di Pengalengan, Bandung, Jawa Barat 10 Agustus 1981 ini.

Menyinggung kepengurusan cabang olahraga yang masih kisruh, mantan chef de mission kontingen Indonesia ke Sea Games 2015 Singapura, menjelaskan, untuk tidak merugikan atlet yang jadi korban, dirinya akan memanggil atlet dari kubu yang dualisme, jika solusi itu tidak juga di laksanakan maka cabang tersebut tidak akan diberangkatkan ke berbagai even. ***