BANDUNG -- Shalat Tarawih di Pondok Pesantren (Ponpes) Alquraniyah di Desa Dukuh Jati, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, selesai dalam waktu 6 menit. Padahal, shalat Tarawih di ponpes tersebut jumlah rakaatnya 20, ditambah Witir 3 rakaat.

Menanggapi shalat Tarawih super cepat di Ponpes Alquraniyah itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat (Jabar), bakal turun ke lokasi untuk memastikannya.

''Ini kan kami baru tahu, nanti kami akan cek. Karena struktur MUI inikan sampai ke tingkat kecamatan. Nanti kami akan koordinasi dengan MUI Kabupaten Indramayu ,'' kata Sekretaris Umum MUI Jabar, Rafani Akhyar, Rabu (14/4/2021), seperti dikutip dari Sindonews.com.

Dituturkan Akhyar, nantinya MUI akan memberikan masukan dan saran, termasuk sharing dalil bahwa shalat Tarawih secara cepat kurang tepat. Apalagi, jumlah rakaat shalat Tarawihnya 20 rakaat ditambah Witir 3 rakaat.

Akhyar berharap persoalan ini menjadi tanggung jawab bersama. Karena itu, para kyai atau ustaz di daerah tersebut, diharapkan ikut menasehati agar shalat Tarawih digelar secara wajar. Mereka bisa silaturahmi dan berbagi dalil tentang shalat.

''Kami juga selalu mengingatkan kepada masyarakat agar ketika kita melaksanakan seluruh rangkaian ibadah salat tarawih atau puasa, dilakukan dengan ikhlas. Sehingga ada hikmah dan pelajaran itu bisa kita ambil,'' beber dia.

''Salah satu syarat shalat adalah khusyuk dan tumaninah. Sekarang bisa dibayangkan, shalat 23 rakaat dalam waktu lima atau enam menit, dari mana itu bisa khusuk atau bisa tumaninah. Tumaninah itu artinya semua rukun-rukun salat itu bisa terlaksana,'' sambung Rafani Akhyar.

Shalat Tarawih 6 Menit

Sebelumnya diberitakan, pelaksanaan shalat Tarawih di Pondok Pesantren (Ponpes) Alquraniyah di Desa Dukuh Jati, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, selesai dalam 6 menit. Padahal, shalat Tarawih yang digelar di pondok pesantren tersebut jumlah rakaatnya 23 (20 Tarawih + 3 Witir).

Dikutip dari Inews.id, pelaksanaan shalat Tarawih supercepat ini sudah berlangsung turun temurun di pondok pesantren tersebut. Bahkan berdasarkan pantuan pada Selasa (13/4/2021) malam, shalat Tarawih berlangsung lebih cepat dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Di tengah pandemi Covid-19, shalat Tarawih kilat yang dilakukan oleh para santri ini lebih cepat satu menit dibanding Ramadhan 1441 Hijriah. Imam hanya membacakan surat-surat pendek agar shalat Tarawih berjamaah tetap berlangsung cepat.

Dalam pelaksanaan shalat pun, jamaah menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Pengelola Ponpes Alquraniyah menyemprot area shalat dengan cairan disinfektan, termasuk mewajibkan jamaah mencuci tangan menggunakan sabun.

''Shalat Tarawih dilaksanakan 20 rakaat, ditambah tiga rakaat shalat Witir. Tahun lalu shalat Tarawih berlangsung tujuh menit, sekarang lebih cepat jadi enam menit,'' kata pengasuh Ponpes Alquraniyah H Azun Maudzun.

H Azun mengemukakan, shalat dapat berlangsung cepat sebab hanya mengambil rukun-rukunnya. ''Selain mempercepat shalat Tarawih pada masa Covid-19 ini, Ponpes juga meniadakan tadarusan membaca Alquran,'' ujar H Azun.

Shalat Tarawih super cepat itu, tutur H Azun, telah berlangsung 15 tahun. Tujuannya untuk mengajak anak muda melaksanakan shalat sunah selama bulan suci Ramadhan.***