BENGKALIS-Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di Pulau Bengkalis dalam beberapa hari ini menimbulkan banyak pertanyaan di kalangan masyarakat mengingat tidak ada pengurangan kuota dari pihak Pertamina. Menyikapi kondisi itu, Wakil Bupati Bengkalis Bagus Santoso mengatakan Pemda akan tegas jika ada pihak yang bermain.

Hal itu diungkapkannya saat memimpin rapat di Kantor Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagprin) didampingi Kadisdagperin Indra Gunawan dengan instansi terkait dan para pengusaha SPBU maupun APMS, Rabu (14/4/2021).

Rapat bertujuan mempertanyakan persoalan kelangkaan BBM. Menurut Kepala Dinas  Dagperin Indra Gunawan, terjadi kelangkaan BBM  dan antrean yang cukup panjang di APMS Pulau Bengkalis. Sementara hasil koordinasi pihaknya ke Pertamina, tidak adanya pengurangan kuota BBM untuk SPBU di Pulau Bengkalis.

“Di sini kita akan mencari permasalahanya dimana," ungkap Indra Gunawan.

Sementara Wakil Bupati Bengkalis, Bagus Santoso menyampaikan dan akan langsung mengambil reaksi cepat dengan banyaknya keluhan masyarakat terkait kelangkaan BBM di Pulau Bengkalis. "Pemda Bengkalis akan tegas jika ada pihak yang mengambil keuntungan dari situasi ini, mudah-mudahan kelangkaan ini bukan disebabkan dari pihak yang melakukan permainan," ungkap Wabup Bengkalis.

Menurut Bagus, di Bengkalis daratan maupun di Pulau Rupat tidak ada permasalahan BBM. Mengapa di Pulau Bengkalis bisa terjadi kelangkaan. "Pihak Pertamina memang akan mengganti premium dengan pertalet, namun belum sekarang. Jangan sampai ada yang bermain di masa transisi, kami akan berkerjasama dengan satgas dan akan menindak tegas jika ada yang berani bermain-main masalah BBM ini," tegas Wabup.

Sementara menurut  perwakilan pihak APMS PT Bumi Laksamana Jaya (BLJ) Karyoto menyampaikan bahwa kelangkaan ini disebabkan masalah angkutan armada yang ada cuma 3 unit mobil.

"Ada pompa yang rusak kemaren dan alahmdulillah semalam sudah diperbaiki dan tadi malam kita sudah buka.  Kita sudah menambah 1 unit mobil dan sudah berjalan hari ini," ujarnya.

Perwakilan APMS PT. Nurwati Maju Bersama, Edi juga menyatakan hal demikian. Pihaknya saat ini hanya ada 3 unit mobil yang beroperasi dari 5 unit. Sementara 2 unit lagi masih di Polda Riau lantaran masih ditahan.

"Dua unit mobil itu karena ada persoalan hukum, selain itu kami melayani kapal roro," ungkapnya.***