TEMBILAHAN, GORIAU.COM - Meskipun sektor pertanian menjadi penyumbang terbesar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), di Indragiri Hilir (Inhil), namun ironisnya, sudah 2 kali pergantian Kepala Daerah, namun belum dapat mengatasi persoalan kerusakan kebun kelapa petani.

Hal tersebut dikatakan juru bicara Daerah Pemilihan (Dapil), 1, Muslimin saat membacakan laporan hasil reses anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dari Dapil 1, beberapa waktu lalu.

''Pemerintahan baru yang memprogramkan spirit baru dan berjanji menangkat perekonomian petani, hanya omongan besar belaka,'' ujar Muslimin.

Anggota Komisi I, DPRD Inhil ini mengatakan, perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab), terhadap perkelapaan hanya sebatas memberikan nama-nama kelapa pada tempat-tempat publik dan menanam kelapa di median jalan.

''Kegiatan yang ada hanya life service belaka, tanpa ada upaya konkrit penyelamatan kebun kelapa masyarakat,'' tambahnya.

Politisi Partai Demokrat ini juga mengungkapkan, dari APBD tahun 2013 maupun 2014, tidak sejengkal tanah pun dilakukan penyelamatan kebun kelapa oleh Pemkab Inhil.

''Ini menjadi preseden buruk bagi pemerintahan Warohmah (Wardan-Rosman), karena keinginan masyarakat seolah tidak didengar oleh mereka dan satuan kerjanya. Apakah perlu dilakukan interplansi DPRD untuk menjawab hal ini. Bagi kami penyelamatan kebun kelapa adalah harga mati,'' tutup Muslimin.(ayu)