PEKANBARU - Dalam sepekan terakhir, warga Kota Pekanbaru, Riau cukup resah dengan kelangkaan bahan bakar minyak jenis premium dan pertalite di beberapa SPBU yang ada di Kota Bertuah ini.

Dari pantauan GoNews.co di SPBU Jalan HR Soebrantas Panam, atau tepat disebalah Kantor Lurah Simpang Baru, antrian sejumlah kendaraan tampak mengular, Minggu (28/10/2018) siang.

Antrean panjang ini ternyata cukup memakan waktu yang lama. Bahkan warga mengaku rela berjam-jam untuk mendapatkan bbm jenis premium atau pertalite.

"Ngantre lama untuk membeli premiun udah biasa, gak apa-apa yang penting dapat harga murah. Kalau harus beli pertamax berat mas enggak kuat," ujar sopir angkot yang sudah antri sekitar setengah jam.

Hal serupa juga diungkapkan Ngatijo. Warga Jalan Rajawali Panam ini mengatakan akibat kosongnya premium, dirinya mau gak mau ikut mengantre panjang di SPBU.

"Sebenarnya ini terpaksa mas, kalau enggak ikut ngantri ya mau gimana? Dipaksakan beli pertamax jebol kantong," candanya.

Sejumlah warga yang antri tersebut, berharap Pertamina dan Pemerintah segera mengatasi kelangkaan premium di Kota Pekanbaru.

"Ini kebijakan aneh, harga memang tidak jadi naik, tapi kalau barangnya tak ada, ya sama saja. Rakyat kecil seperti kami ini yang selalu jadi korban," tandasnya.

Menanggapi keresahan warga, Ketua Fraksi PKB DPRD Pekanbaru Zaidir Albaiza SH MH mengaku, pihaknya sangat menyayangkan kondisi ini. Seharusnya kata dia, Pertamina mengantisipasi kekurangan stok BBM, terutama premium yang masih menjadi primadona bagi masyarakat.

"Sejak jauh hari kita sudah ingatkan. Jangan sampai terjadi seperti ini. Kan kasihan masyarakat sulit mendapatkan BBM. Ironisnya lagi, ada juga di salah satu SPBU di kota ini, setelah masyarakat antri, ternyata premium habis. Pertalite sendiri memang kosong beberapa hari belakangan ini," kata Zaidir.

DPRD meminta agar situasi ini cepat dinormalkan oleh Pertamina. Jangan sampai terjadi riak di tengah masyarakat, karena pengaruhnya sangat banyak. Terutama pengaruh ekonomi masyarakat, beberapa harga sembako bisa mendadak naik.

"Ini yang harus diperhatikan pemerintah, terutama Pertamina. Jangan tutup mata lah dengan situasi ini. Kita minta segera diatasi," pinta Zaidir. ***