PEKANBARU- Perpecahan yang menimbulkan dua kubu di pengurusan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) pusat menjadi dua kubu cukup berdampak hingga ke daerah-daerah. Namun para senior atau pimpinan terdahulu khususnya di KNPI Provinsi Riau tidak ingin gejolak perpecahan itu sampai memecahkan pemuda di Riau.

Untuk itu, Majelis Pemuda Indonesia Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Riau akan menggelar kegiatan rekonsiliasi dan konsolidasi untuk pelaksanaan Musda Bersama KNPI Riau tahun 2020, pada tanggal 31 Januari 2020 besok, sebagai salah satu upaya yang dilakukan para pengurus terdahulu untuk menyatukan kembali persatuan yang sempat retak.

Dimana kegiatan tersebut akan digelar di Gedung Lembaga Adat Melayu Riau (LAM) Riau Jalan Diponegoro Pekanbaru tersebut akan mengundang seluruh pimpinan Organisasi Kepemudaan (OKP) tingkat Provinsi Riau dan seluruh Ketua DPD KNPI Kabupaten/kota se-Riau.

Mantan Ketua KNPI Riau Toni Werdiansyah mengatakan acara ini pada dasarnya digelar untuk menyatukan suara dan menegaskan bahwa di Riau hanya ada 1 KNPI.

"Jadi memang sejak kepengurusan DPD KNPI Riau masa bakti 2014-2017 yang dipimpin oleh Adie Nugroho berakhir, sampai saat ini belum adalagi kepengurusan baru. Dan bahkan untuk Musyawarah Daerah (Musda) XIV nya memang belum ada dilakukan," ujar Toni.

Dijelaskan Toni, ada beberapa faktor yang menyebabkan kefakuman KNPI Riau selama beberapa tahun terakhir ini. Yang pertama karena pasca Kongres DPP KNPI tahun 2015, DPP KNPI terjadi dualisme kepemimpinan yakni M Rifai Darus dan Fadh A Rafiq.

Kemudian pasca Kongres DPP KNPI tahun 2018, DPP KNPI juga masih terbelah dua. Yakni dipimpin oleh Haris Pertama dan Noer Fajrieansyah, dimana kedua belah pihak saling mengklaim kebenaran akan kedudukannya sebagai DPP KNPI yang sah.

Bahkan DPP KNPI yang dipimpin oleh Haris Pertama dan DPP KNPI yang dipimpin Noer Fajreansyah telah melakukan caretaker terhadap KNPI Provinsi Riau yang dipimpin Ari Nugroho Arsadianto. Dimana ketiga pihak pada hakikatny memiliki tujuan yang sama yakni menyelenggarakan Musda KNPI Riau tahun 2020.

"Saya juga sudah mendapat informasi bahwa nanti tanggal 8 Februari akan ada Musda DPD KNPI Riau dari salah satu kubu. Kita tidak ingin nantinya ini akan menimbulkan gejolak. Karena yang saya dengar, kubu lain bakal melakukan Musda juga. Kita tidak ingin di Riau KNPI terbelah, makanya secepat mungkin kita akan mengundang para ketua OKP dan Ketua KNPI di seluruh Kabupaten/Kota di Riau," ungkapnya.

"Kita ingin mencari kesepakatan, dimana pada intinya KNPI di Riau hanya ada satu," imbuhnya.

Faisal Aswan yang juga mantan ketua KNPI Riau mengatakan meski di Pusat ada dualisme kepemimpinan DPP KNPI, namun pihaknya bersama para senior KNPI Riau mengaskan bahwa hal itu jangan sampai tertular ke daerah khususnya Riau.

"Karena itu kita beri pandangan, biarlah di DPP berkonflik, tapi di Riau jangan, apalagi komunikasi kita di daerah tidak ada masalah, tetap jalan. Apalagi semangat yang kita bangun dari para senior KNPI adalah tetap ingin menjaga keutuhan dunia kepemudaan di Riau, karena itu kita hanya mengharapkan hanya ada satu KNPI di Riau," jelasnha.

Edwin Syarif yang juga mantan Ketua DPD KNPI Riau menegaskan, hasil dari pertemuan ini nantinya adalah bahwa KNPI di Riau memang harus 1, tak boleh ada 2 kubu.

"Kalau saya boleh katakan jadi nanti hasil dari acara besok itu, opsinya akan dilakukan Musda pada tanggal 8 Februari dan diikuti oleh 3 kubu baik dari kubu Haris, Fajrie ataupun dari ketua domisioner Adie Nugroho. Atau akan diundur dulu untuk jadwal Musdanya dn kemudian dilakukan persiapan Musda. Bagi OKP yang bandel silahkan out saja. Kita tegaskan KNPI Riau harus 1, jangan pecah," pungkasnya.***