JAKARTA – Hepatitis akut misterius menyerang banyak anak di berbagai negara di dunia, termasuk di Indonesia. Di Indonesia, hepatitis misterius ini dilaporkan sudah merenggut nyawa tiga bocah.

Dikutip dari Liputan6.com, Prof. Dr. dr. Hanifah Oswari, Sp. A, spesialis anak konsultan gastro hepatologi RSCM FKUI, menyebutkan, dugaan awal penyakit ini disebabkan oleh adenovirus, virus corona, virus ABV dan lainnya. Virus tersebut terutama menyerang saluran pencernaan dan pernapasan.

Mencegah risiko infeksi, Hanifah menyarankan orang tua meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan tindakan pencegahan. Langkah awal yang bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan.

''Untuk mencegah masalah saluran pencernaan, jagalah kebersihan dengan cara mencuci tangan dengan sabun, memastikan makanan atau minuman yang dikonsumsi itu matang, tidak menggunakan alat-alat makan bersama orang lain, serta menghindari kontak anak-anak dari orang yang sakit agar tetap sehat,'' jelas peneliti di RSCM dan FKUI ini.

Diingatkannya, untuk mencegah penularan hepatitis akut melalui saluran pernapasan, terapkan protokol kesehatan Covid-19, seperti pakai masker, jaga jarak, dan kurangi mobilitas.

Upaya lain yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan hepatitis akut adalah pemahaman orang tua terhadap gejala awal penyakit.

Hanifah menyebutkan secara umum gejala awal hepatitis akut adalah mual, muntah, sakit perut, diare, kadang disertai demam ringan.

Selanjutnya, gejala akan semakin berat, seperti air kencing berwarna pekat seperti teh dan kotoran berwarna putih pucat. Jika anak mengalami gejala-gejala tersebut, orang tua diminta segera memeriksakan ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan diagnosis awal.

''Jangan menunggu hingga muncul gejala kuning, bahkan sampai penurunan kesadaran arena kondisi tersebut menunjukkan infeksi hepatitis sudah sangat berat. Jika terlambat mendapatkan penanganan medis, maka waktu dokter untuk menolong pasien sangat kecil,'' sambungnya.***