JAKARTA - Wakil Ketua Komisi Pembetantasan Korupsi (KPK), Basaria Pandjaitan, dikabarkan tak lolos dalam tes psikologi Calon Pimpinan KPK periode 2019-2023 yang digelar panitia seleksi pada Minggu (28/07/2019) lalu.

Terkait hal itu, Basaria mengaku wajar jika dalam kontestasi ada yang lulus dan ada yang tumbang.

"Nggak apa-apa. Kan yang diambil cuma 10. Kan nggak mungkin semua-192 diloloskan. Sekarang juga 40, nanti jadi tinggal 10. Tapi karena memang dibutuhkan hanya 10, maka mau tidak mau harus dikeluarkan," kata Basaria kepada wartawan di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Jumat (16/08/2019).

Basaria yang hadir di Senayan dan mendengarkan langsung pidato Presiden Jokowi dalam rangkaian sidang yang digelar, memilih untuk menghabiskan sisa masa jabatannya dengan men-support target pemerintah ketimbang sibuk dengan pencalonannya sebagai pimpinan KPK mendatang.

"Jadi workshop-workshop yang di daerah kita kelilingi terus untuk seluruh Indonesia. Itu yang sedang kita usahakan, bagaimana supaya seperti tadi, dinaikkan menjadi 2.500 triliun sekian. Kita harus berusaha semaksimal mungkin," tutur Basaria Panjaitan.

Presiden Jokowi, dalam paparan Rancangan Undang-Undang Rencana Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2020 memang menargetkan pendapatan negara mencapai angka di kisaran tersebut.

"Defisit anggaran tahun 2020 direncanakan sebesar 1,76% dari PDB, atau sebesar Rp307,2 triliun. Dengan Pendapatan Negara dan Hibah sebesar Rp2.221,5 triliun, serta Belanja Negara sebesar Rp2.528,8 triliun," kata Jokowi.***