PEKANBARU Dalam rangka menekan angka kejadian kebakaran lahan nasional, Asian Agri bersama  masyarakat  dan  pemerintah  desa  terus  gencar  melakukan  berbagai  upaya  untuk mencegah kebakaran khususnya di Provinsi Riau dan Jambi.

Upaya pengendalian kebakaran lahan berbasis pencegahan, dapat berbentuk himbauan, penyediaan peralatan pemadam kebakaran dan pelatihan masyarakat terus dilakukan untuk mengantisipasi berbagai penyebab terjadinya kebakaran di desa maupun lingkungan di sekitar perkebunan.

“Kami bersama dengan masyarakat, aparatur desa dan pemangku kepentingan secara rutin melakukan patrol dan  pemantauan daerah-daerah rawan  yang berpotensi mengalami kebakaran di setiap desa, khususnya di daerah-daerah yang sedang dalam proses pembukaan lahan dan pembersihan   lahan, serta daerah-daerah yang rawan akan konflik kepemilikan lahan,” ujar Zulbahri, Manager of Sustainability Asian Agri.

Untuk memaksimalkan usaha tersebut, Zulbahri menjelaskan bahwa Asian Agri  juga membangun menara pengawas api dan pos-pos pantau di daerah, serta memanfaatkan teknologi berbasis digital untuk memantau lokasi kebakaran dengan lebih cepat dan efisien, sehingga penanganan dapat dilakukan sesegera mungkin.

Komitmen ini semakin diperkuat dengan Program Desa Bebas Api yang dilaksanakan  sejak tahun 2016 lalu, dan  kini telah bermitra dengan 9 desa di Riau dan 7 desa di Jambi. Masyarakat desa (Masyarakat Peduli Api) yang tergabung dalam program Desa Bebas Api diberikan pelatihan secara rutin untuk selalu siaga menyikapi terjadinya kebakaran. Masing-masing desa mitra juga diperlengkapi dengan peralatan pemadam kebakaran untuk melakukan pemadaman dini demi mencegah api yang meluas. (rls)