PEKANBARU - Sebanyak tiga cabang perlombaan tuntas dilaksanakan dihari ke 2 kompetisi Wildland Firefighter V yang digelar tim Fire Protection PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP). Uniknya salah satu lomba, yakni Samapta Beregu, peserta diuji secara individual guna mengukur kemampuan perorangannya.

Ketua Panitia Wildland Firefighter Competition V PT RAPP Sulaiman, mengakui pihaknya memberi tambahan waktu kepada peserta yang ingin menguji kemampuannya dalam menaklukkan tantangan Samapta.

"Peserta sangat bersemangat mengikuti kompetisi ini, terutama Samapta Beregu, bahkan mereka minta juga diberi kesempatan perorangan mengikuti rangkaian tantangan, mulai dari mengangkat mesin Mark III, gulung selang sambil menaiki tanjakan, membawa jerigen air, hingga memadamkan api dengan backpack pump dan terakhir melintasi kolam," jelasnya.

Kompetisi Fire Fighter tahunan yang ditaja PT RAPP ini digelar selama empat hari, mulai Senin (27/11/2017) hingga Kamis nanti, diikuti oleh 28 tim atau 150 orang dari lima provinsi di Sumatra dan Kalimantan, baik dari tim pemadaman perusahaan maupun dari Pemerintah Daerah, diantaranya Damkar dan Satpol PP Kabupaten Pelalawan.

Komandan Regu Damkar dan Satpol PP Kabupaten Pelalawan Rusdi Susandi menyadari pentingnya strategi dan latihan fisik dalam memadamkan api di lahan dan hutan. Ia mengaku selama ini pihaknya sering berkolaborasi dengan tim Fire Fighter PT RAPP.

"Ini sudah kedua kalinya kami ikut serta, dan kompetisi ini sangat penting untuk mengukur sejauh mana skill kami dalam pemadaman Karhutla, apalagi kami terbiasa memadamkan api di gedung, tapi intinya kami ingin melayani masyarakat," ujarnya.

"Kompetisi sengaja kita rancang bagi peserta yang berguna ketika memadamkan api di lapangan, sebab dalam memadamkan Karhutla, bukan hanya soal tenaga, atau kecepatan saja tapi semuanya digunakan ditambah kerjasama tim dan strategi," kata Yuneldi Fire and Aviation Manager PT RAPP.

Yuneldi menjelaskan peserta akan mengikuti lomba jelajah alam dengan menggunakan GPS mengarungi hutan mencari titik-titik koordinat yang ditentukan.

"Jelajah alam ini nantinya berupa simulasi bagi tim Fire Fighter ketika mereka mendapat informasi hotspot di lahan atau hutan, mereka akan mencari lokasi koordinatnya dengan GPS, kemudian membuat jalan akses sendiri dan menyusun strategi pemadaman," tambah Yuneldi.

Yuneldi optimis kompetisi ini mampu meningkatkan kemampuan personil pemadam kebakaran di lahan dan hutan, dan hal ini terbukti tahun 2017, di mana wilayahnya tidak terjadi kebakaran atau Zero Fire. rls