PEKANBARU - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan masyarakat Riau yang menerima Surat Keputusan Perhutanan Sosial (SKPS) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kemen LHK), sebelum menanam untuk membuat perencanaan dan perhitungan.

"Makanya kalau mau menanam sesuatu itu direncanakan dan dihitung. Mendatangkan pendapatan berapa. Dipelihara. Jangan sampai sudah ditanam tapi tak dipelihara," kata Jokowi dalam sambutannya di Taman Hutan Raya (Tahura) Minas, Jumat (21/2/2020).

Jokowi juga menegaskan, bahwa saat ini Indonesia sedang menghadapi situasi yang tidak pasti. Contohnya, kelapa sawit. Dimana harganya dulu sempat turun drastis, sekarang sudah naik lagi. Begitu juga dengan harga karet yang turun dan belum naik sampai sekarang.

"Karena harga karet, harga international. Pemerintah tidak bisa melakukan intervensi ke sana. Untuk sawit kita sudah punya jurusnya. Kita pakai untuk industri dan kendaraan. Dengan membuat biodiesel 30. Karet yang belum ketemu jurusnya," ungkapnya.

Selaim dua komoditi itu, sambung Jokowi, ada singkong yang harganya pernah melambung tinggi. Tapi pernah jatuh harganya hingga ke bawah. Hal-hal seperti ini yang harus diantisipasi penerima SKPS di Riau.

"Hati-hati dalam membuat perencanaan dan perhitungan. Kita harus bisa membuat prediksi jika menanam dalam jumlah yang banyak. Jangan sampai merugikan kita sendiri," jelas Jokowi.

Jokowi kembali mengingatkan, jika SKPS tidak produktif, bisa dicabut oleh pemerintah pusat. ***