PEKANBARU - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru menggesa pengerjaan konsep sanitary landfill di TPA Muara Fajar 2. Proyek ini ditargetkan selesai pada akhir tahun 2021 untuk meningkatkan penilaian sebagai kota terbersih dan meraih Piala Adipura tahun 2022 mendatang.

Hal ini seperti disampaikan Pelaksana tugas (Plt) Kepala DLHK Kota Pekanbaru, Hendra Afriadi, Senin (15/11/2021). Menurutnya, progres pengerjaan konsep sanitary landfill itu kini tengah tahap penimbunan di area TPA Muara Fajar 2.

"Sanitary landfill tetap lanjut. Sekarang penimbunan dengan tanah dan penutupan dinding tumpukan sampah di TPA 2 itu, serta penutupan lereng-lereng," ujarnya, Senin (14/11/2021).

Setelah dinding zona satu dan zona dua di TPA Muara Fajar 2 itu tertutup semua, DLHK lakukan penimbunan dengan tanah timbunan gembur sesuai dengan aturannya. Dengan ketinggian 1,5 sampah, kemudian dilakukan penimbunan dengan tanah.

"Kita targetkan selesai akhir tahun ini. Setelah itu, kita optimis bisa mendapatkan Adipura tahun depan," jelasnya.

Ia juga menambahkan, jika tidak ada halangan tahun ini DLHK juga mulai proses pembebasan lahan. DLHK juga sudah mengajukan usulan untuk TPA 2 lanjutan atau perluasan. Nantinya perluasan itu menggunakan APBN di tahun 2023.

Hendra menjelaskan, DLHK terus melakukan pembenahan secara terpadu agar pembuangan sampah di hilir tidak lagi terkendala seperti sebelumnya. Salah satunya fokus membenahi TPA di Muara Fajar.

"Ada sejumlah penanganan yang tengah kita lakukan. InsyaAllah kalau semua berjalan dengan lancar. Hilir pembuangan sampah di Kota Pekanbaru bisa tertata dengan baik," jelasnya.

Fokus penanganan TPA Muara Fajar ada beberapa tahapan yang kita kerjakan, seperti pembuatan jalan operasi di atas sel sampah, perbaikan saluran lindi yang tersumbat, pembentukan lereng sampah dekat bangunan penunjang, penutupan tanah di atas lereng sampah yang terbentuk

Kemudian penanaman rumput di atas tanah penutup, pemasangan pipa gas, meratakan timbunan sampah yang sudah menggunung, pengerukan lumpur di bak anaerobik di IPL, perbaikan jembatan timbang dan perbaikan pagar.

Untuk Pembuatan Jalan Operasi di atas sel sampah, DLHK membutuhkan dua model alat berat yakni Excavator dan Bulldozer. Excavator itu untuk memindahkan sampah dengan jarak paling pendek serta menggunakan lengannya untuk jarak yang panjang.

"Serta Buldozer untuk memindahkan dan meratakan sampah dengan jarak sekitar 20 meter," kata Hendra.

DLHK juga telah mengatasi saluran lindi yang tersumbat agar alur distribusi sampah bisa berjalan dengan baik. Selain itu juga melakukan pembentukan lereng sampah dekat bangunan penunjang serta penutupan tanah di atas lereng sampah yang terbentuk.

Kemudian juga melakukan penanaman rumput di atas tanah penutup serta pemasangan pipa gas. Selanjutnya akan melakukan pemasangan pipa gas dan meratakan timbunan sampah yang menggunung. Setelah semua tertata dengan baik, DLHK Pekanbaru akan melakukan perbaikan jembatan timbang serta perbaikan pagar.

Hendra juga berharap penanganan TPA Muara Fajar dengan pola Sanitary Landfill akan memperbesar peluang Kota Pekanbaru bakal mendapatkan Piala Adipura. "Harapan DLHK Kota Pekanbaru di masa akhir kepemimpinan H Firdaus ST MT, Kota Pekanbaru mendapatkan adipura yang selama ini kita impikan," katanya. (Adv).