SIAK SRI INDRAPURA - Sudah tujuh bulan menjabat sebagai Bupati Siak, Alfedri belum juga menentukan siapa wakil yang pantas mendampinginya dalam menuntaskan masa kerja hingga 2021 mendatang. Berbagai nama dari lingkup Pemkab Siak mulai disebut-sebut layak mendampingi beliau.

Setelah nama H Tengku Said Hamzah, Sekda Kabupaten Siak, dan H Nurmansyah yang pernah menjabat Kepala Dinas Sosial Siak, kini nama Ir H Wan Mohd. Yunus MT juga digadang-gadangkan layak mendampingi Bupati Siak, Alfedri MSi menuntaskan masa kerjanya di periode ini.

Wan Muhammad Yunus yang kini menjabat sebagai Kepala Bappeda Kabupaten Siak ini merupakan salah satu sosok birokrat yang sangat berpengalaman dalam membantu Bupati dan Wakil Bupati Siak mewujudkan visi misi pembangunan Kabupaten Siak.

Berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kementerian PAN dan RB), Pemkab Siak menjadi yang terbaik di Provinsi Riau untuk Laporan Hasil Evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LHE SAKIP) tahun 2018, dengan pencapaian kategori B.

Artinya, mulai dari dirinya menjabat sebagai Sekretaris Bappeda Kabupaten Siak, hingga diamanahkan menjabat sebagai Kepala Bappeda Siak, kebijakan pembangunan yang dijalankan Wan Yunus telah sesuai dengan kesepakatan bersama DPRD selaku mitra Pemerintah daerah yang dirumuskan dalam RPJMD Siak.

Selanjutnya, mengenai pendidikan gratis di Kabupaten Siak juga masih tetap berlangsung dari SD hingga SMP sederajat untuk sekolah negeri. Demikian juga dengan pengobatan gratis untuk masyarakat miskin di Kabupaten Siak masih tetap diberlakukan di RSUD dan Puskesmas.

Terakhir mengenai beberapa iven yang dibuat, dimaksudkan untuk mendukung kemajuan Pariwisata Siak sesuai Visi Pembangunan Kabupaten Siak, yaitu menjadi tujuan wisata utama di Pulau Sumatera. Pemkab Siak sudah konsisten untuk terus mempromosikan wisatanya melalui iven yang diselenggarakan tersebut.

Sebelum menjadi pegawai negeri, Wan M Yunus sempat menjadi Direktur PT Riau Prima Karindo salah perusahaan di Riau yang bergerak di bidang Kunsultan.

Kemudian Wan M Yunus melanjutkan karir menjadi PNS di Dinas Pertambangan Provinsi Riau. Setelah Siak menjadi Kabupaten Siak, Oktober Tahun 1999 Wan M Yunus minta dipindahkan ke Kabupaten Siak. Atas dasar permintaannya sendiri dengan alasan ingin membangun Negeri Kelahirannya sendiri selaku Putra Siak.

Setelah Kabupaten Siak berdiri, Wan M Yunus dipercaya menjadi Kabid Infrastruktur pada Tahun 2000. Dengan ilmu yang dimiliki Wan M Yunus merupakan salah satu Pimpinan Proyek (Pimpro) yang berperan besar menyusun tata ruang Kota Siak Sri Inderapura.

Pada tahun 2006 masa kepemimpinan Bupati Siak kedua Arwin As, dia kembali mendapatkan promosi jabatan menjadi Kabag Perekonomian di Sekretariat Daerah Kabupaten Siak.

Pada tahun 2011 semasa kepemimpinan Bupati Siak Drs H Syamsuar MSi yang didampingi wakil Bupati Drs H Alfedri MSi. Wan M Yunus Kembali percaya sebagai Sekretaris Bapeda Kabupaten untuk mendampingi Drs H Yan Prana Jaya MSi selaku Kepala Bapeda Kabupaten dan terakhir menjabat sebagai Kepala Bappeda Siak.

Rasanya, pengalaman Wan Yunus ini akan sangat membantu Bupati Siak Alfedri menuntaskan program kerjanya hingga 2021 mendatang.

"Jika memang Bupati Siak meminta saya untuk mendampinginya menuntaskan masa kerjanya, saya sangat siap," kata Pria berkelahiran Siak Sri Inderapura Pada Tahun 1964 kepada GoRiau.com, Rabu (2/10/2019) dengan sangat percaya diri.

Dikatakan Wan Yunus, selama ini dalam pekerjaan, ia tetap berkomitmen menyelaraskan rencana strategis Bappeda Kabupaten Siak dengan RPJMD Kabupaten Siak 2016-2021.

"Itu menjadi acuan atau tumpuan utama untuk menyusun strategi dan kebijakan dalam mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasarannya guna mendukung tercapainya tujuan dan sasaran pada misi Kepala Daerah khususnya misi ke 5 yaitu Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik, Bersih, serta Palayanan Publik yang Prima," sebut anak dari pasangan Wan Hasan dan Wan Amanah.

Jebolan S1 UGM Yogyakarta, S2 ITB Megister Teknik dan berhasil menyerang S3 di Brawijaya Malang Ilmu Ekonomi paham betul bahwa perencanaan pembangunan daerah harus bersifat menyeluruh, sehingga mampu membangun sistem perencanaan pembangunan dengan pendekatan politik, teknokratik, partisipatif dan topdown-bottom up.***