JAKARTA - Road Show safari ramadan jelang akhir Ramadan yang ditaja Forum Alumni HMI-Wati (FORHATI) kali ini sedikit berbeda.

Dimana Forhati langsung menggandeng Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo dan mendatangi permukiman kaum dhuafa untuk melakukan bakti sosial dan berbuka puasa bersama, di wilayah Cakung Jakarta Timur.

Selama bulan puasa yang penuh berkah ini, Forhati memang mengadakan beberapa kegiatan bakti sosial, diantaranya pemeriksaan kesehatan, santunan dan acara berbuka puasa sebagai bentuk perhatian dan kepedulian terhadap sesama

"Dan Alhamdulillah pada kesempatan kali ini ketua DPR bisa hadir dan ikut berbagi. Kehadiran kami berbuka puasa bersama kaum dhuafa, tentunya sangat dibutuhkan," kata Koordinator Presidium Nasional Forhati,  Hanifah Husein yang di dampingi ketua DPR, Bambang Soesatyo di Mesjid Jami Al Jihad, Jl.Raya Pulogebang Kandang Besar, RT 03 RW.04 Kelurahan Ujung Menteng Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Senin (4/6/2018) kemarin.

Pada bulan Ramadhan tahun 2018 ini, Forhati telah melaksanakan lima kali kegiatan bakti sosial dan buka puasa bersama dengan kaum dhuafa di wilayah Jakarta.

Istri Ferry Mursyidan Baldan menambahkan, kegiatan Ramadan seperti ini sudah masuk program FORHATI yang bertujuan mengajak umat Islam untuk mengulurkan tangan membantu kaum dhuafa pada bulan Ramadhan.

Hanifah menuturkan kegiatan bakti sosial dan berbuka puasa bersama ini, juga dimulai dengan acara bazaar sembako murah, pemeriksaan kesehatan, caramah agama dan buka bersama di halaman masjid.

Acara bazar sembako murah, kata dia, dimaksudkan untuk memperkaya para mustahik tentang ketahanan keluarga yang merupakan salah satu program utama Forhati yaitu menegakkan ketahanan keluarga untuk menguatkan NKRI.

Sementara itu, Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengingatkan salah satu tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia adalah masih adanya kesenjangan sosial di tengah masyarakat. Walaupun DPR dan pemerintah sudah berikhtiar sekuat tenaga untuk menurunkan angka kesenjangan sosial, tetapi kenyataan di masyarakat kesenjangan masih tetap ada.

"Berbagai upaya untuk mengatasi kesenjangan sosial telah dilakukan, baik oleh DPR maupun pemerintah. Misalnya, dengan memperluas lapangan kerja, menurunkan kemiskinan serta pemberdayaan UMKM. Tapi, tak cukup hanya DPR dan pemerintah saja yang bergerak. Semua pihak juga harus terlibat dalam mengatasi kesenjangan di masyarakat," ujar Bamsoet.

Politisi Partai Golkar ini menjelaskan, berbagai program telah dilakukan Presiden Jokowi untuk mengentaskan kemiskinan. Semisal, program bantuan sertifikat tanah gratis untuk masyarakat yang tidak mampu,  kartu Indonesia Pintar untuk bidang pendidikan, kartu Indonesia Sehat untuk bidang kesehatan, kartu Keluarga Harapan dan Bantuan Pangan Non Tunai untuk bidang sosial. Bahkan, jumlah penerima bantuan keluarga harapan meningkat tajam dari 6 juta menjadi 10 juta keluarga.

"Untuk pemberdayaan UMKM, ada bantuan Kredit Usaha Rakyat, pinjaman dana bergulir, bantuan akses pemasaran dan program-program pelatihan. Itu semua adalah ikhtiar yang dilakukan DPR dan Pemerintah untuk mengangkat nasib saudara-saudara kita yang miskin, supaya kesenjangan di masyarakat semakin mengecil," jelas Bamsoet.

Bamsoet menuturkan, selain bantuan tunai kepada masyarakat, juga diperlukan memperbanyak kegiatan yang bersifat pemberdayaan masyarakat. Karena, jika hanya memberikan bantuan yang sifatnya instan, manfaatnya hanya dirasakan dalam waktu sekejap. Tetapi, melalui pemberdayaan masyarakat, akan mempunyai dampak jangka panjang serta dapat merubah nasib warga kurang mampu.

"Saya ingin mengajak kepada semua pihak untuk memperbanyak kegiatan yang sifatnya pemberdayaan. Saya yakin dengan pengalaman yang dimiliki, Forhati akan dapat membuat kegiatan pemberdayaan saudara-saudara kita yang membutuhkan," terang Bamsoet.

Bamsoet memaparkan, konsep pemberdayaan masyarakat akan membuat warga kurang mampu punya kegiatan dan usaha yang berkelanjutan. Dari semula tidak punya usaha, menjadi memiliki usaha dan memperoleh penghasilan.

"Dengan adanya kegiatan usaha mereka akan memperoleh penghasilan, sehingga, bisa meringankan beban keluarga, bahkan bisa membiayai sekolah putra-putrinya," kata Bamsoet.

Mantan Ketua Komisi III DPR RI ini menegaskan, berbagai program pemerintah saja tentu belum cukup tanpa partisipasi dari masyarakat. Termasuk, peran serta organisasi keagamaan. Karena itu, Bamsoet mengajak agar ummat Islam berlomba-lomba berbuat kebajikan guna membantu saudara sebangsa yang masih miskin.

"Saya yakin jika ummat Islam bersatu padu, bergerak bersama, membuat kegiatan yang produktif, maka kemiskinan akan berkurang dan jurang kesenjangan juga akan semakin sempit. Sudah saatnya kita berbuat, mari gelorakan semangat berbagi dari kita untuk kita, dari ummat untuk ummat," pungkas Bamsoet.***