JAKARTA - Ketua Umum National Olympic Committee (NOC) Indonesia, Raja Sapta Oktohari ikut prihatin dengan adanya kabar bahwa maestro bulutangkis Indonesia, Rudy Hartono sedang dirawat di Rumah Sakit Siloam Jalam TB Simatupang, Jakarta Selatan. Dia berharap pebulutangkis yang mengoleksi delapan gelar All England dimana tujuh diraih berturut-turut dan juara dunia itu cepat sembuh.

"Saya dan jajaran pengurus KOI ikut prihatin dengan kabar pak Rudy Hartono yang saat ini sedang dirawat di rumah sakit. Kami doakan semoga beliau cepat sembuh dari penyakit yang dideritanya," kata Raja Sapta Oktohari yang akrab dipanggil RSO. 

Kabar Rudy Hartono dirawat di rumah sakit beredar melalui WhatsApp di kalangan wartawan dan masyarakat olahraga. Bahkan, disebutkan Rudy Hartono terjatuh di tengah jalan saat gowes di kawasan Pondok Indah Jakarta Selatan pada Jumat (25/9/2020) pagi. 

"Saya mendapat kabar bahwa pak Rudy Hartono memang benar dirawat di RS Siloam dari PB Jaya Raya yang meneruskan pesan dari adik ipar Rudy Hartono, Imelda Wiguna yang dibagikan di grup WhatsApp Komunitas Bulutangkis Indonesia (KBI). Dalam pesan itu juga disebutkan kondisi pak Rudy Hartono sudah membaik," pemerhati olahraga, Mimi Irawan yang dihubungi melalui telepon, Jumat (25/9/2020) malam.  

Sama halnya dengan Raja Sapta Oktohari, mantan High Performance Director (HPD) Satlak Prima ini juga mendoakan agar Rudy Hartono cepat sembuh. "Semoga beliau cepat sembuh," harapnya.

Kisah Rudy Hartono di All England hampir sama dengan Tan Joe Hok. Keduanya datang, bertanding, dan menang, Veni, Vidi, Vici. Itu yang terjadi dengan Tan Joe Hok tahun 1959. Itu juga yang terjadi dengan Rudy Hartono pada tahun 1968. 

Rudy Hartono yang pernah menjadi juara dunia tahun 1980 itu juga tercatat enam kali memperkuat Tim Piala Thomas Indonesia. Di luar karir bulutangkisnya, Rudy Hartono pernah mencoba menjadi pilot Garuda bersama Darmadi. Bahkan, Rudy pernah bermain film layar lebar bersama Poppy Sudarsono dengan judul "Matinya Seorang Bidadri".  ***