BAGANSIAPIAPI - Rokan Hilir akan memberikan santunan dan reward kepada para atlet yang berhasil mengharumkan nama daerah di beberapa kejuaraan termasuk PON (Pekan Olahraga Nasional). Keputusan itu disampaikan pada rapat anggota tahunan KONI Rokan Hilir.

''Kemarin ada atlet panjat tebing kita mengundurkan diri dan pindah ke daerah lain. Ini pengalaman kita, karena itu yang berprestasi harus diberi santunan dan reward," kata Ketua KONI, Asrul M Noor dalam kegiatan Rapat Anggota Tahunan (RAT) Komite Olahraga Nasional Indonesia di Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir, Riau, Jumat ( 24/8/2018).

Dengan hengkangnya atlet tersebut, kata Asrul, dengan sendirinya akan merugikan Rohil. Karena tidak sedikit anggaran yang dikeluarkan untuk membina atlet ini hingga sampai ke puncak prestasi.

Melalui santunan dan reward, atlet Rohil diharapkan akan termotivasi. Bantuan yang diberikan juga harus melalui seleksi terutama bagi atlet yang meraih juara pertama serta juara kedua dan yang terpenting, harus didampingi pelatihnya.

"Santunan ini bisa saja uang sagu hati atau bentuk lainnya. Kami akan tetap memantau perkembangan atlet dengan pembinaan yang berkelanjutan," ujarnya.

Dikatakan mantan Sekda era Bupati Wan Thamrin ini, melalui diskusi dengan 17 Cabor nantinya, akan dicari tekhnis dan kebijakan KONI untuk meraih medali emas pada Porprov 2019 mendatang. Karena setiap kali ada ajang Porprov, Rohil hanya bisa mengantongi medali perak dan perunggu.

Sementara itu, Sekda Rohil, Drs Surya Arpan menyampaikan apresiasinya kepada KONI Rohil yang sudah mulai melakukan pembenahan cabor. Dia berpesan, untuk menghindari atlet dan pelatih yang bersifat ''bajing loncat'', mereka sebelumnya harus teken kontrak.

"Pemda sudah memberikan perhatian kepada KONI dengan mengalokasikan anggaran yang memadai dibandingkan dengan kabupaten lain. Tinggal kita memenej saja. Jangan pada saat ketika ada pertandingan, disitu kita baru sibuk mencari pemain dan pelatih," kata Surya. ***