TEMBILAHAN – Polisi berhasil menangkap AM (44) dan S (43) warga Kecamatan Batang Tuaka, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) karena memiliki uang palsu hingga puluhan juta rupiah.

Kedua pelaku sindikat pengedar dan penyimpan uang palsu di wilayah Tembilahan diamankan Tim Resmob Polres Inhil.

Kapolres Inhil AKBP Norhayat melalui Kasat Reskrim AKP Amru Abdullah  Sabtu (5/11/2022) mengatakan, uang palsu yang berhasil diamankan dari pelaku senilai Rp79,4 juta dari total Rp90 juta.

"Barang bukti uang palsu yang kami amankan sebanyak Rp79,4 juta. Jadi ada total Rp10 juta lebih uang palsu yang sudah diedarkan oleh para pelaku ini," sebutnya.

Dikatakan dia, modus para pelaku adalah menggunakan uang palsu untuk belanja barang yang nilai tukarnya kecil ke beberapa toko dengan pecahan Rp50 ribu hingga Rp100 ribu untuk mendapatkan kembalian uang asli.

"Uang asli yang juga berhasil kami amankan dari pelaku sebanyak Rp4.772.000," paparnya.

Kedua pelaku diamankan pada hari Rabu (2/11/2022) lalu, bersama barang bukti 2 set komputer dan uang palsu tersebut," paparnya.

Penangkapan pelaku pengedar dan penyimpan uang palsu di wilayah Tembilahan ini berdasarkan laporan dari warga adanya penemuan uang palsu dari transaksi jual beli di Jalan Telaga Biru Tembilahan.

"Setelah mendapat informasi itu, kami melakukan penyelidikan dari berbagai sumber dan saksi. Maka didapatlah data bahwa salah satu pelaku adalah inisial AM. Pelaku ini kami amankan saat berada di salah satu wisma Jalan Baharudin Yusuf Tembilahan," sebutnya.

Pelaku diamankan tanpa perlawanan. Dari pelaku AM ditemukan barang bukti uang palsu di dalam dompet sebesar Rp 4,4 juta, di dalam Jok motor pelaku sebanyak Rp45 juta dan di rumah pelaku yang beralamat di Kelurahan Tanjung Siantar Kecamatan Batang Tuaka sebanyak Rp30 juta.

"Setelah di interogasi, pelaku mengakui Ia akan mengedarkan uang palsu tersebut di Tembilahan yang mana uang palsu ini pelaku jemput dari Provinsi Jawa Timur bersama rekan pelaku inisial S," jelas Kasat Reskrim Polres Inhil.

Tim Resmob kemudian kembali melakukan penyelidikan terhadap S yang diketahui sedang berada di rumahnya di Desa Tanjung Siantar.

"Pelaku S dan dua set komputer (CPU dan Monitor, red) sebagaimana akan digunakan untuk alat pencetakan uang palsu berhasil juga berhasil kami amankan," imbuhnya.

Kedua pelaku dan barang bukti dibawa ke Polres Inhil untuk dilakukan penyidikan lebih lanjut. "Mereka dikenai Pasal 36 jo 26 UU Nomor 7 Tahun 2011 tentang mata uang jo Pasal 55 KUHP pengedaran atau penyimpanan uang palsu dan terancam pidana maksimal 15 tahun penjara," terang Kasat Reskrim.***