PEKANBARU - Polresta Pekanbaru, Riau akhirnya mengerahkan dua truk Sabhara untuk mengevakuasi puluhan mahasiswa yang masih berada di halaman Stadion Kaharuddin Nasution, Rumbai pada Rabu (20/12/2017) malam, pasca kerusuhan antar dua fakultas terjadi.

Massa yang dievakuasi tersebut merupakan mahasiswa dari salah satu Fakultas Universitas Riau (Unri) yang terlibat kericuhan dengan Fakultas lain (Sesama Unri, red), saat laga Sepak Bola digelar di stadion megah yang berlokasi di Jalan Yos Sudarso, Kecamatan Rumbai ini.

Evakuasi dilakukan polisi untuk mencegah terjadinya bentrokan susulan. Sebab, berjarak beberapa ratus meter dari mereka, sekelompok mahasiswa dari Fakultas lain yang terlibat keributan masih berkumpul.

Adapun kericuhan yang terjadi antar dua fakultas di Unri itu diduga dipicu lantaran adanya provokasi dan saling ejek setelah pertandingan sepak bola berakhir. Walhasil, ketersinggungan menyulut emosi sehingga keributan tak terbendung.

Proses evakuasi juga berlangsung cepat, di mana mahasiswa naik ke truk dengan dikawal aparat berwajib. Sementara yang menggunakan sepeda motor mengikuti kendaraan operasional kepolisian dari belakang, mencegah adanya aksi serangan saat di jalan.

Setelah semuanya mahasiswa naik ke dalam truk, aparat pun bergerak meninggalkan Stadion KH Nasution. Pantauan GoRiau.com, iring-ringan massa juga dikawal oleh kepolisian, agar tidak ada peristiwa lanjutan setelahnya.

Evakuasi dilakukan polisi ditengah guyuran hujan yang melanda Kota Pekanbaru, Rabu malam. Kapolsek Rumbai Pesisir Kompol Robinson Saragih menuturkan, ada satu orang mahasiswa terluka akibat bentrokan tersebut.

"Ada yang terluka (Mahasiswa, red), namun sudah mediasi, pihak yang bertanggung jawab berjanji mengobati," kata Kapolsek Rumbai Pesisir. Namun demikian, Robinson enggan menjelaskan, fakulitas apa yang terlibat keributan ini.

Dapat diinformasikan, saat ini situasi Stadion KH Nasution sudah kembali kondusif. Aparat berwajib yang sebelumnya dikerahkan ke sana sudah ditarik kembali ke Polresta Pekanbaru. ***