PEKANBARU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau mendapatkan tawaran ekspor ikan patin ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dengan jumlah 400 ton per hari. Tawaran yang besar ini ditangkap Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar saat pertemuan dengan pengusaha asal Tiongkok belum lama ini.

Syamsuar mengatakan, tawaran tersebut sangat mengiurkan dan mampu mendongkrak ekonomi petani budidaya ikan patin di Provinsi Riau. Jumlah yang besar itu, harus dilakukan pembicaraan dengan stakeholder lainnya.

"Mereka (Tiongkok, red) minta ke kita 400 ton per hari ikan patin segar. Sementara, kita baru bisa memcukupi 30 ton per hari," kata Syamsuar kepada GoRiau.com, Jumat (3/1/2020).

Pengusaha asal Tiongkok yang dijumpainya, dikatakan Syamsuar, lebih tertarik dengan daging ikan patin Indonesia, terkhusus Riau. Sebab, ikan patin dari Riau ternyata lebih baik dari Vietnam dan Thailand.

"Hal ini akan saya bicarakan dahulu dengan Kedutaan Besar Tiongkok di Medan. Jangan nanti sudah kita sediakan 400 ton per hari mereka tidak mau membeli," ungkap Syamsuar.

Menurut Syamsuar, tahap awal ekspor ikan patin ke Negeri Tiongkok dilakukan dalam jumlah yang disesuaikan dengan kemampuan Riau terlebih dahulu. Setelah itu, seiring berjalannya waktu dilakukan peningkatan jumlah ekpor ikan patin ke Tiongkok.

"Ikan patin Riau memang banyak dilirik negara-negara Asia dan Eropa. Hal ini tentunya sangat menjanjikan dalam pertumbuhan ekonomi petani budidaya ikan patin. Selain mampu mendorong pertumbuhan ekonomi, Riau akan semakin dikenal dikalangan international dari hasil alamnya, seperti ikan patin ini," jelas Syamsuar. ***