PEKANBARU - Provinsi Riau tahun ini bakal dilanda musim kemarau selama 7 bulan, dimana peristiwa ini terbagi dalam dua periode, yakni pada awal dan akhir tahun.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau Edward Sanger mengatakan, dari hasil analisis BMKG Stasiun Pekanbaru, musim kemarau di wilayah Riau pada periode pertama diprakirakan akan berlangsung mulai Februari hingga Maret. Sementara periode kedua diprakirakan akan terjadi pada Juni hingga Oktober 2020.

Menyikapi hal ini, Wakil Ketua DPRD Pekanbaru, Tengku Azwendi mengimbau kepada seluruh masyarakat, dan khususnya bagi yang hendak membuka ataupun membersihkan lahan untuk sama-sama menghindari terjadinya Karhutla karena akan membawa dampak yang sangat buruk.

"Saya mengimbau seluruh masyarakat agar bisa berhati-hati, khususnya yang mau membuka atau membersihkan lahan dan berladang, jangan sampai menimbulkan kebakaran. Karena ketika terbakar dan besar, sulit sekali dipadamkan," ujarnya saat berbincang bersama wartawan, Selasa (21/1/2020).

Politisi Demokrat ini jaga meminta agar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau dan Pekanbaru untuk siaga akan kebakaran hutan dan lahan.

"Tahun ini kemarau di Provinsi kita terbilang cukup lama dari yang biasanya, dan memang ini cukup

mengkhawatirkan. Karenanya kita minta BPBD siaga dengan segala peralatan yang ada," harapnya.

Disamping itu Azwendi meminta seluruh Ketua RT dan RW untuk ikut aktif bersama-sama memberikan respon cepat dalam menangani Karhutla.

"Disini perlu peran ketua RT dan RW karena mereka dibarisan terdepan dilingkungan, dan bisa menggerakan warganya dalam mengantisipasi dini ancaman karhutla tersebut,” pungkasnya. ***