TEMBILAHAN- Selesai melaksanakan reses III masa persidangan III tahun 2015 di Kelurahan Tembilahan Barat, Ketua DPRD Indragiri Hilir (Inhil), Riau, Dani M Nursalam melanjutkan mengunjungi masyarakat di Kelurahan Seberang Tembilahan Selatan, Sabtu (12/12/2015).

Dengan menyebrangi sungai Indragiri menggunakan pompong kecil bermuatan 15 orang, Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini kemudian melanjutkan perjalanan menggunakan sepeda motor sepanjang 7 kilo untuk bertemu dengan masyarakat yang keseharian bekerja sebagai petani itu.

Sesampainya di tempat tujuan, tepatnya gedung MA Miftahul Huda, rasa lelah melewati perjalanan tidak terasa, saat sambutan masyarakat yang ramah dan penuh senyum menyambut kedatangan rombongan Ketua DPRD Inhil tersebut.

Sesaat setelah tiba, acara silaturahmi dan temu ramah antara masyarakat dan Ketua DPRD pun langsung dilaksanakan, dimana sebelum mendengarkan aspirasi masyarakat, Dani terlebih dahulu menyampaikan hal-hal terkait kebijakan pemerintah saat ini.

Seperti salah satunya yang disampaikannya adalah rencana pembuatan Perda tentang bantuan pendidikan, dimana saat ini, Ranpeda tersebut masih dibahas di DPRD Inhil.

''Jadi nanti, anak-anak bapak dan ibu yang berprestasi bisa dibantu dengan beasiswa, tinggal di daftarkan saja sesuai prosedur yang ada,'' jelas Dani.

Setelah menyampaikan beberapa penjelasan itu, Ia kemudian mempersilahkan kepada masyarakat yang hadir untuk mengajukan pertanyaan sekaligus menyampaikan aspirasi.

Sebanyak 12 perwakilan masyarakat dari setiap parit di Kelurahan Seberang Tembilahan Selatan itu menyampaikannya permintaannya, yang mana kebanyakan dari mereka meminta normalisasi parit.

''Kami minta normalisasi di Parit Pinang dan Parit 7 Pak, ada sekitar 9 kilo panjangnya,'' Pinta Paiman, salah seorang warga.

Selain itu Rusli, warga lainnya juga menyampaikan permintaan yang sama, dimana ia menuturkan, semenjak parit dangkal, penghasilan perkebunan warga juga ikut menurun.

''Kebunnya terendam Pak, jadi pendapatan ikut berimbas, kemarin sudah ada dibangun tanggul sepanjang 6 kilo, masih ada 2 kilo lagi yang belum,'' sebutnya.

Menanggapi keinginan masyarakat itu, Dani mengatakan bahwasanya untuk pembangunan tanggul setiap tahunnya terus diupayakan.

Karena, hal itu bersentuhan langsung kepada pendapatan masyarakat, sehingga sangat diprioritaskan untuk didahulukan.

''Setiap tahun terus diupayakan pembuatan tanggul, tapi bapak-bapak harus bersedia jika tanah di kebunnya terpakai ketika dilakukan penimbunan. Setiap apa yang diinginkan oleh masyarakat, tetap kita di DPRD terus berupaya untuk merealisasikannya,'' tukas Dani M Nursalam.***