PEKANBARU - Namanya Masperi, pria yang menjabat sebagai Asisten II Setdaprov Riau tersebut, hari ini, Kamis (31/1/2019), telah memasuki masa purna tugas. Selama ini, ia juga dinilai sudah menyelesaikan tugasnya dengan baik.

Demikian disampaikan oleh Gubernur Riau, Wan Thamrin Hasyim saat memimpin purna tugas Masperi di Gedung Daerah Provinsi Riau, Jalan Diponegoro Pekanbaru, Kamis (31/1/2019).

Pada kesempatan itu, Gubri Wan Thamrin Hasyim menyampaikan, bahwa ia merasa kehilangan atas pensiunnya Masperi tersebut. Menurutnya, Masperi adalah salahsatu pekerja yang selalu siap sedia dalam membantunya selama menjabat sebagai Gubernur Riau.

Bahkan, kata Gubri, selama Masperi menjabat sebagai Asisten II Setdaprov Riau, tanggungjawab kerja Masperi selalu diselesaikan dengan baik dan belum pernah mengecewakan.

"Terus terang Masperi, saya pribadi sangat kehilangan anda. Mari kita lepas Masperi dengan hati. Kita boleh pisah secara formal, tapi hati kita tetap bisa menyapa dan silaturahmi. Selamat jalan Masperi, saya percaya anda dan keluarga akan berhasil dengan kemampuan yang anda punya," ungkap Wan Thamrin.

Sementara itu, Masperi dalam sambutannya sempat menceritakan perjalanan karirnya sebagai ASN hingga pensiun sebagai Asisten II Setdaprov Riau. 

"Total pengabdian saya sebagai ASN sudah 38 tahun, 20 tahun berada sektoral. Kemudian 18 tahun di pemerintah daerah (Pemda), 6 tahun di Pemkab Rohul dan sisanya 12 tahun di Pemprov Riau," cerita Masperi.

Ia juga menceritakan, bahwa selama bekerja dia tidak selalu totalitas penuh kepada pimpinan. Dalam aritian tidak sepenuhnya konsep pimpinan masuk kepada dirinya, namun ketika ada hal-hal yang prinsip pasti akan dibantah. 

"Mohon maaf bahkan saya sering berbenturan dengan pak Andi (mantan Gubernur Riau). Beliau cara pandangnya dari sisi bisnis, sedangkan saya dari segi pelayanan. Tentu ini tak akan ketemu. Maka saya akan cari jalan lain agar masukan saya ini bisa terwujud," ungkapnya mencontohkan. 

Karena itu, Masperi berharap kepada para pejabat Pemprov Riau yang masih memiliki karir panjang agar menerapkan empat hal yang perlu dikuasi, pertama integritas, kedua kompetensi, ketiga loyalitas. 

"Loyalitas terhadap organisasi, tapi tidak tegak lurus. Maksudnya semua intruksi pimpinan di iya kan, tapi itu tidak bisa dilaksanakan. Yang terakhir pendekatan kepada pimpinan, karena kalau kita tak pandai komunikasi dengan pimpinan maka kita akan babak belur juga," tandasnya. ***