TELUKKUANTAN - Sekitar 50 mahasiswa dari Universitas Islam Kuantan Singingi (Uniks) mendemo gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, Selasa (18/4/2017). Aksi tersebut merupakan buntut dari tak kunjung selesainya APBD 2017.

"Apa yang terjadi, sehingga APBD tak kunjung disahkan? Kami minta kejelasan dari DPRD," ujar Rayendra Usman, koordinator aksi saat berada di ruang hearing.

Kedatangan puluhan mahasiswa ini disambut langsung oleh Sardiono, Wakil Ketua DPRD Kuansing dan tiga anggota, yakni Maruli Tamba, Sarjan M dan Warsono.

Awalnya sempat terjadi aksi dorong antara mahasiswa dan aparat keamanan. Sebab, kehadiran demonstran dihadang oleh pihak keamanan dari Polres dan Satpol PP.

Demonstran mendesak agar DPRD segera mengesahkan APBD Kuansing. Hal itu untuk kesejahteraan masyarakat. Keterlambatan APBD ini, lanjut Rayendra, sangat berakibat buruk terhadap masyarakat.

"Jangan sampai terjadi perpecahan di Kuansing ini," ujar Rayendra.

Menanggapi hal ini, Sardiono menyatakan lambatnya pengesahan APBD tak terlepas dari RPJPD dan RPJMD Kuansing.

"Ini berkaitan, sehingga berdampak pada lambatnya proses APBD," ujar Sardiono.

Hingga berita ini diturunkan, aksi unjuk rasa di DPRD masih berlangsung. Perdebatan antara mahasiswa dan DPRD masih terjadi.***