SELATPANJANG - Produksi sampah di Selatpanjang, Kecamatan Tebingtinggi, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, meningkat 30 persen selama perayaan Imlek 2570/2019, panitia Imlek diminta membantu petugas kebersihan.

Demikian diungkapkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kepulauan Meranti, Hendra Putra kepada GoRiau.com, Minggu (10/2/2019) siang.

Dikatakan Hendra, rata-rata jumlah sampah sebelum Imlek sebesar 67 ton per hari. Namun sejak hari pertama Imlek, volume sampah bertambah mencapai 87 ton.

"Terjadi peningkatan sekitar 30 persen atau sebesar 20 ton per hari. Namun volume sampah pada tahun ini berkurang dari tahun kemaren, seiring tertibnya festival Perang Air yang tidak lagi menggunakan kantong plastik," ungkap Hendra.

Selain itu Hendra mengatakan, peningkatan jumlah sampah sejak awal Imlek dipengaruhi oleh perubahan pola konsumsi masyarakat.

"Sampah paling banyak dihasilkan dari hotel dan restoran, dampak dari banyaknya warga dan wisatawan yang datang menginap," kata Hendra.

Terhadap sampah yang berserakan, Hendra mengatakan kepada panitia perayaan Imlek untuk memahami keadaan dan ikut membantu petugas kebersihan.

Dimana warga Tionghoa beramai-ramai menghidupkan petasan di rumah masing-masing. Selain itu juga membakar kertas sembahyang dan tebu jenis tertentu.

Ritual itu dilakukan di depan rumah masing-masing. Sehingga sampah berkas pembakaran berserakan ditepian jalan.

Hal itu membuat petugas kebersihan mengeluh. Mereka mengaku harus kerja ekstra untuk membersihkan sampah yang dibuat oleh warga Tionghoa tersebut.

"Seharusnya panitia bisa mengerti sehingga bisa memudahkan petugas kebersihan. Dimana dengan menerapkan pola memasukkan sampah kedalam kantong plastik sehingga petugas tinggal mengangkutnya saja," harap mantan Kadishub Kepulauan Meranti itu. ***