SOLO - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Pramono Anung, tak setuju dengan anggapan sejumlah pihak yang menyebut pernikahan Kahiyang Ayu dengan Bobby Nasution, digelar secara mewah dan berlebihan. Justru menurutnya, pernikahan putri Presiden Joko Widodo digelar sederhana di kampung halaman.

"Seperti dikatakan Presiden, pernikahan ini benar-benar diadakan di kampung, gedungnya juga milik sendiri. Padahal Presiden mempunyai hak untuk menikahkan anaknya di Istana. Tapi beliau tetap mengambil posisi dengan sederhana," ujar Pramono, saat dijumpai di Graha Saba Buana Solo, Selasa (7/11).

Soal jumlah tamu yang diundang, kata Pramono, tak bisa dijadikan ukuran mewahnya pesta pernikahan. Karena banyak warga yang sebenarnya tak diundang pun tetap ingin datang. Bahkan, tak sedikit undangan yang berasal dari kalangan tukang becak, pedagang pasar dan pengamen.

"Ini menunjukkan betapa merakyatnya Presiden kita. Tapi kalau dikritik lebih baik. Kita terima kasih kalau dikritik," katanya.

Secara pribadi, Pramono menilai pesta pernikahan Kahiyang-Bobby terlalu sederhana untuk seorang sekelas Presiden. Menurutnya, alasan Presiden tidak menggunakan Istana Negara maupun Istana Bogor, karena Presiden tetap ingin selalu ada di kampung halamannya. Apalagi anak-anak Presiden lahir dan tumbuh besar di Solo. Sehingga Jokowi ingin memanfaatkan fasilitas yang dimiliki oleh keluarga sendiri.

"Kalau menurut saya ini terlalu sederhana. Lihat saja karpetnya saja bekas dan ngelupas-ngelupas. Sekelas Presiden lho itu, " tukasnya.

Sebelumnya Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan jika pesta pernikahan Kahiyang Ayu dengan Bobby Nasution. Menurutnya pesta pernikahan itu terlalu berlebihan. Fahri mengingatkan Jokowi soal revolusi mental yang selalu didengungkan di masa-masa awal kepemimpinan. Salah satunya soal menyelenggarakan pesta pernikahan yang tidak berlebihan dan mewah.***