DUMAI-Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2021/2022 tingkat SMP sederajat di Kota Dumai dibuka sejak Senin (5/7/2021). Karena dilakukan secara offline ‎atau wajib datang ke sekolah, membuat para panitia PPDB, terutama sekolah favorit menjadi kewalahan akibat membludaknya masyarakat yang ingin mendaftarkan anaknya.

Menanggapi keluhan Panitia PPDB tingkat SMP Sederajat, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan, Yusmanidar tak menampiknya. Menurut Yusmanidar, pihaknya telah menerima sejumlah keluhan dari panitia PPDB, seperti kewalahan menghadapi serbuan calon wali murid.

"Memang tahun ini PPDB tingkat SMP Sederajat kita laksanakan secara offline, karena itu pula di sejumlah sekolah, terutama sekolah-sekolah favorit ‎seperti SMPN 2 Dumai diserbu calon wali murid," ujarnya seperti dikutip dari Pekanbaru.tribunnews.com, Rabu (7/7/2021)

Pihaknya sudah menghubungi pihak sekolah, agar menambah anggota panitia PPDB dan menertibkan ‎calon-calon wali murid saat menunggu pendaftaran. Yusmanidar menerangkan, bahwa pihaknya juga terus menekankan kepada panitia untuk terus mengingatkan kepada calon wali murid, agar taat menjalankan protokol kesehatan (prokes) dengan menjaga jarak dan tidak berkerumunan.

Ia meminta kepada panitia, jika calon wali murid‎ tidak tertib, maka pendaftaran bisa dihentikan sementara hingga semua tertib akan protokol kesehatan. "Kita melihat halaman‎ sekolah kan luas, jadi bisa lah calon wali murid menunggu dengan tertib, karena kita menyarankan pemanggilan calon peserta didik dilakukan dengan pengeras suara," imbuhnya.

PPDB SMP dilaksanakan secara ofline karena tidak adanya anggaran, namun prokes tetap harus diketatkan. "Karena keterbatasan anggaran PPDB dilaksanakan secara offline, namun saya sudah tegaskan bahwa protokol tetap diketatkan, jika ada masalah segera laporkan untuk kita cari jalan keluarnya," ucap Yusmanidar.

Sebelumnya, ‎Sofani Hasibuan Ketua PPDB SMPN 2 Dumai, mengungkapkan, bahwa di hari pertama PPDB di SMPN 2 Dumai, pihaknya kewalahan ‎menghadapi banyaknya calon orang tua siswa yang mendaftar di SMPN 2.

"Memang kewalahan kami, karena sistem berganti dari online menjadi offline, membuat banyak warga yang langsung mendaftar ke sekolah, karena banyak kita menjadi kewalahan, tapi tetap kita mengingatkan untuk tetap jalankan prokes," imbuhnya.

Sofani menerangkan, bahwa untuk pendaftaran pihaknya buka hingga pukul 12.00 WIB, melihat antusiasme masyarakat yang tinggi untuk mendaftarkan anaknya, pihak panitia akan melakukan rapat kembali, agar tidak kwalahan dalam menerima pendaftaran yang membludak.

SMPN 2 tahun ini menerima 10 rombel, masing-masing rombel diisi 31 siswa, dengan begitu totalnya ada 310 siswa. Dirinya ‎mengingatkan kepada orang tua agar memperhatikan Kartu Keluarga, sebab Kartu Keluarga diterbitkan minimal 1 tahun sebelum tanggal pendaftaran PPDB. Dan usia calon peserta didik maksimal 15 tahun pada tahun ajaran baru 2021/2022.

PPDB 2021 tingkat SMP sederajar mulai dibuka Senin (5/7/2021) hingga 8 Juli 2021.***