PEKANBARU - Politisi senior Golkar, Hj Supriati memutuskan untuk maju menjadi Bakal Calon Wakil Bupati Indragiri Hulu mendampingi purnawirawan Polri, Irjen Pol Wahyu Adi dalam pagelaran Pilkada Inhu 2020.

Kepada GoRiau.com Hj Supriati mengatakan niat tersebut muncul jauh hari sebelum Pilkada dimulai, bahkan saat ia masih menjabat sebagai anggota DPRD Riau, keinginan membangun kampung tersebut sudah tertanam dalam dirinya. Berpasangan dengan Wahyu yang berasal dari abdi negara, diakui Supriati bukan barang baru. Pasalnya, ia sendiri merupakan anak kolong atau sebutan bagi anak tentara. Diceritakan Supriati, ayahnya yang bernama Yusuf merupakan seorang Tentara Negara Indonesia (TNI) yang sudah berpindah-pindah tempat, bahkan ayahnya pernah bertugas di ujung pulau Sumatera, tepatnya Aceh. Hidup sebagai anak tentara, membuat keluarganya harus cepat beradaptasi dengan lingkungan, terakhir ayahnya bertugas di Indragiri Hulu, tepatnya Rengat. "Tiga orang kakak saya lahir di Aceh, kalau saya lahir di Pekanbaru dan adik saya ada yang lahir di Indragiri Hulu, saya anak ke enam dari delapan saudara," jelas Ketua Fraksi Golkar DPRD Riau periode 2014-2019 ini, Sabtu (8/8/2020). Kehidupan sebagai anak tentara dijalani Supriati sampai akhirnya ia menikah dengan suaminya yang merupakan seorang birokrat. Bersuamikan seorang PNS, Supriati mulai aktif di organisasi, bahkan ia pernah menjadi Ketua Dharma Wanita. Kemampuan dalam bidang organisatoris ini membuat Supriati dipinang oleh Golkar, tepatnya pada Pileg 1999. Supriati maju dan akhirnya berhasil menjadi anggota DPRD Inhu hingga dua periode, yakni periode 1999-2004 dan 2004-2009. Di tahun 2009, Supriati ingin meningkatkan karir politiknya hingga ke DPRD Provinsi Riau. Hasilnya, ia berhasil duduk menjadi anggota DPRD Riau Dapil Inhu-Kuansing sampai tahun 2019, yakni periode 2009-2014 dan 2014-2019 "Jadi walaupun saya anak kolong, tapi saya bisa berkarir di dunia politik. Saya berhasil menjadi anggota DPRD empat periode," tuturnya. Pada Pileg 2019 lalu, Supriati mencoba peruntungan di kancah nasional Pileg DPR RI dengan maju sebagai Caleg DPR RI Dapil Riau 2, hasilnya ia memperoleh suara cukup banyak, yakni 42 ribu lebih dari 5 kabupaten. Karena pengalaman di legislatif inilah, Supriati akhirnya memberanikan diri maju di Pilkada hingga akhirnya saat ini sudah didukung oleh sejumlah partai mendampingi Wahyu Adi. Sosok Wahyu sendiri, menurut Supriati, sudah ia kenal sejak lama, mengingat Wahyu pernah bertugas di Polres Inhu, dan pernah menjadi Kapolsek Lubuk Jambi Kuansing (dulu masih Inhu) hingga bertugas di Polda Riau. "Jadi Pak Wahyu itu sudah saya kenal cukup lama, mungkin karena dia tahu kiprah saya sebagai anggota DPRD cukup mengakar di masyarakat, makanya beliau mengajak saya. Asam garam dunia politik ini sudah banyak saya rasakan," tambahnya. Diakui Supriati, banyak ide-ide dan inovasi yang ingin ia implementasikan dalam pemerintahan di Inhu nantinya, terutama di sektor perekonomian dimana Inhu merupakan wilayah dengan komoditas utama pertanian dan perkebunan. "Saya ingin meningkatkan perekonomian masyarakat, karena ekonomi menjadi dasar utama dalam meningkatkan pelayanan baik di segi pendidikan, kesehatan hingga pembangunan," ulasnya. Terkait partainya yang lebih memilih istri Bupati Inhu, Yopi Arianto. Supriati tak mau berkomentar banyak. Sebab, ia sudah berupaya mendaftar di Golkar, namun Golkar belum memberi restu pada dia. "Saya tak ada masalah dengan Golkar, dan saya maju juga sudah minta izin dengan Ketua DPD I Golkar Riau, Pak Syamsuar," pungkasnya. ***