PEKANBARU - Masih dalam peringatan Hari Listrik Nasional tanggal 27 Oktober 2019, menjadi momen insan PLN dalam melistriki negeri dengan penuh integritas dan profesionalisme.

Program listrik 35.000 MW yang dicanangkan Pemerintah telah berjalan sesuai dengan rencana. Sementara itu rasio elektrifikasi PLN juga semakin meningkat bahkan jauh melampaui target. Dari target Nasional sebesar 97,5 persen PLN telah berhasil mencapai RE sebesar 98,83 persen hingga bulan juni 2019 ini.

"Kami juga terus berupaya melistriki seluruh pelosok negeri, bahkan sampai daerah terpencil. Menjelajahi pulau-pulau terluar dan memberikan penerangan untuk warga hingga perbatasan yang ada di Riau dan Kepulauan Riau," kata General Manajer PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Riau dan Kepri, M Irwansyah Putra di Pekanbaru, Senin (28/10/2019).

Ia juga mengatakan, bahwa selama enam bulan pertama hingga menjelang akhir semester di tahun 2019 ini, PLN Riau dan Kepulauan Riau berhasil menambah kapasitas pembangkit sehingga total untuk Provinsi Riau sebesar 772.65 MW dan total untuk Kepulauan Riau dan sebesar 486.6 MW.

Pembangunan jaringan untuk Riau dan Kepri dari 14.406,03 kms menjadi 16.262,45 kms. Dan pembangunan Gardu Induk dari20.351,59 MVA menjadi 21.600,31 MVA sampai dengan Bulan ini.

Dua Proyek Tenagalistrikan juga telah diselesaikan di Oktober ini, melalui UPPJ Jambi yang mengoperasikan Gardu Induk 150 kV New Aur Duri serta UPPJ Riau Kepri telah berhasil mengoperasionalkan Jaringan Transmisi 150 kV Garuda Sakti - Pasir Putih yang membentang sepanjang 31,4 Km dan pembagunan sejumlah 107 tower.

Pembangunan tersebut guna mendorong naiknya prosentase Rasio Elektrifikasi (RE). Untuk RE di Provinsi Riau sendiri mencapai 93.14 persen dan Provinsi Kepulauan Riau mencapai 85.13 persen. Dengan sudah meratanya akses terhadap listrik, harapannya dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat dan mendorong kegiatan ekonomi yang lebih produktif, menarik investor dan membantu Pemerintah dalam memajukan daerah di Provinsi Riau dan Provinsi Kepulauan Riau.

Di sisi lain PLN juga mendukung pembangunan pembangkit dengan bahan energi baru terbarukan (EBT), dimana PLN sudah melakukan kerjasama dengan pengembang dalam pembangunan EBT sebesar 2 MW dengan Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa dan atau Tenaga Surya untuk meningkatkan mutu tenaga listrik di Dabo Singkep.

Pembangunan 2,4 MW dengan menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa, untuk mendukung penyediaan listrik di Tanjung Batu, Pulau Kundur. Pembangunan Penyaluran tenaga listrik ini melalui Pembangkit listrik tenaga biomassa 10x400 kW (4 MW) untuk Kabupaten Natuna. Dan pembangunan 10 MW Pembangkit Listrik Tenaga Surya yang akan meningkatkan mutu kelistrikan di Kabupaten Siak.

"Pembangunan PLN akan tetap berlanjut untuk terciptanya keandalan pasokan listrik ke pelanggan dan mendorong tumbuhnya perekonomian. Ini prestasi PLN, dan pemerintah seyogyanya mensinkronkan antara rencana pengembangan disegala sektor baik industri, bisnis, wisata dan pendidikan dengan kapasitas pasokan listrik yang sudah disiapkan PLN," tutup Irwan. ***