JAKARTA - Peneliti Terorisme dan Intelijen, Ridlwan Habib, angkat bicara soal polemik Enzo, taruna TNI yang diduga terafiliasi HTI (Hizbut Tahrir Indonesia).

"Solusi terbuka bisa dilakukan. Caranya, Enzo dan keluarganya ikrar secara terbuka bahwa setia dengan NKRI dan Pancasila, " ujar Ridlwan Habib dalam keterangan pernya, Sabtu (10/08/3019).

Menurut Ridlwan, Enzo dan keluarganya terimbas sisa-sisa konflik Pilkada Jakarta dan Pilpres 2019. Penelusuran Ridlwan di akun media sosial Enzo dan Ibunya mendapati unggahan yang "lebih ke politik anti Ahok dan anti Jokowi,".

Karena itu, tandas Ridlwan, TNI perlu memperdalam dengan secara terbuka menghadirkan Enzo dan keluarganya. "Juga terhadap taruna-taruna lainnya, sebaiknya dilakukan verifikasi ulang,".

Enzo, lanjutnya, justru bisa menjadi duta Pancasila dan NKRI di kalangan anak anak muda yang gandrung dengan narasi Keislaman.

"Enzo bisa jadi contoh bahwa NKRI itu sudah Islami. Pemerintahan sekarang tidak anti Islam. Itu kalau diucapkan oleh Enzo dan Ibunya akan sangat berpengaruh, " katanya.

TNI, juga dinilai perlu melakukan verifikasi terhadap berbagai unggahan ibu Enzo yang indikasinya anti terhadap Presiden Jokowi.

"Ibu Enzo harus diberitahu bahwa Jokowi sebagai Presiden adalah Panglima tertinggi TNI. Karena itu tidak pantas bagi ibu seorang taruna mengolok-olok pimpinan tertinggi TNI," ujarnya.

Kasus Enzo yang terlanjur viral ini sebaiknya dimanfaatkan TNI untuk menjangkau kelompok-kelompok Islam. "Rekam pengakuan dan ikrar Enzo dan ibunya pada NKRI dan Pancasila, sebarkan dan viralkan ke kelompok dan lingkungan pertemanan mereka sebelumnya,".***