SELATPANJANG - Tahun ini Kabupaten Kepulauan Meranti akan mendapat bantuan pembangunan break water untuk penanganan abrasi. Water break tersebut akan dibangun sepanjang 200 meter di dua desa.

"Tahun ini di Tanjung Medang dan Desa Anak Setatah anggarannya Rp6 Miliar," ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Kepulauan Meranti, Syamsuddin melalui Kabid Sumberdaya Air DPUPR) Kepulauan Meranti, Ade Saputra.

Setiap tahunnya dikatakan Ade pihaknya terus mengusulkan untuk pembuatan break water kepada pemerintah pusat maupun provinsi.

"Kita memang mengusulkan setiap tahun mengusulkan sepanjang garis pantai pulau Rangsang kita usulkan terus," ujarnya.

Walaupun diusulkan setiap tahun, dikatakan Ade bantuan yang diberikan tidak mampu menangani abrasi secara signifikan. Bahkan dikatakan Ade dari sebaran abrasi yang terjadi setiap tahunnya lebih banyak dibandingkan penanganannya.

"Kalau difikir pulaunya sudah hilang, karena lebih kencang laju abrasinya," ujar Ade.

Dikatakan Ade hingga saat ini Pemkab Kepulauan Meranti juga belum bisa berbuat banyak melalui APBD untuk penanganan abrasi karena membutuhkan biaya yang besar.

Ditambahkan Ade pengaruh terbesar abrasi bukan semata-mata dari besar gelombang namun air pasang namun karena kultur tanah gambut.

"Jadi karena air pasang yang terus menggerus tanah kita yang notabene gambut , jadi air pasang langsung ke bawah (pantai). Kalau pasir mungkin masih bisa bertahan," pungkasnya.***