BANGKINANG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar bersama Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) wilayah kerja Provinsi Sumatera Barat, Provinsi Riau dan Kepulauan Riau melakukan pertemuan terkait pengelolaan temuan situs Candi Muara Takus ekskavasi tahun 2013, Rabu (23/10/2019) di ruangan BPCB Batu Sangkar, Sumbar.

Hadir pada pertemuan ini Sekda Kampar Yusri, Kepala Dinas Pariwisata Zulia Dharma, Kadis Dikpora M Yasir, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Aliman Makmur, Kepala Dinas Kominfo Arizon. Sementara dari BPCB Sumbar diwakili oleh Kasi PPP BPCB Sumbar Agoes Tri Mulyono.

Kasi PPP BPCB Sumbar Agoes Tri Mulyo menjelaskan bahwa benda-benda temuan yang didapat dari Muara Takus tersebut sangatlah bernilai tinggi yang dimiliki oleh Kabupaten Kampar.

"Kita memiliki bukti abad ke-10 pada Candi Muara Takus ini adalah kebanggaan Kampar Riau. Dan kita bukan hanya bercerita, tapi kita punya bukti yang bisa menceritakan 1000 tahun yang lalu," sebut Agoes.

Untuk itu, menurutnya apabila pemerintah kabupaten berkeinginan untuk membawa ke Kampar kita harus mempersiapkan segala sesuatu yang berkenaan dengan pelestarian cagar budaya, seperti meseum dan sumber daya manusia. Karena benda tersebut milik negara bahkan dunia.

Sementara itu Sekda Kampar, Yusri menyampaikan bahwa Kampar fokus akan menjadikan kota destinasi wisata dan budaya. Karena menurutnya di Kampar banyak peninggalan sejarah yang dimiliki dan tak dimiliki oleh daerah lain.

"Saat ini Pemkab Kampar sedang mengumpulkan elemen-elemen sejarah. Dan sudah merencanakan pembuatan menara yang tiap lantainya memuat cerita sejarah, khususnya diadakan satu ruangan yang isinya bercerita tentang Muara Takus. Ada makna dan fungsi, ada cerita di setiap lantainya, ada kuliner. Tujuannya untuk menegaskan kekayaan sejarah 1000 tahun yang lalu yang berdasarkan fakta," ujarnya.

Lebih lanjut Yusri, bahwa Pemkab Kampar merasa memiliki peran kepemilikan. Untuk itu meminta kepada BPCB Sumbar untuk mempersiapkan serah terima dengan pejabat eselon I di Jakarta nantinya.

Pada ekspose itu di perlihatkan benda-benda bukti abad ke-10, seperti vajra, fragmen arca dewi, cermin, lapik arca dan benda-benda lainnya. ***