BANGKINANG - Pengurus Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kampar meminta Catur Sugeng Susanto selaku Bupati Kampar bertanggungjawab atas tewasnya salah seorang warga yang terperosok di lubang parit pada trotoar jalan di Bangkinang 5 hari yang lalu.

Karena menurutnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar lalai mengurus yang berhubungan dalam pembangunan.

"Bupati Kampar harus bertanggung jawab meninggalnya warga karena terperosok di dalam lubang parit pada trotoar jalan karena ingin mengelakkan banjir itu," kata Afdal selaku Inisiator KAMMI Kampar kepada GoRiau.com, Rabu (23/10/2019).

Afdal yang juga Presiden Instruktur KAMMI Riau menegaskan agar Bupati Kampar memberikan teguran keras kepada pihak PUPR Kampar yang dinilai gagal.

"Bupati juga harus memberikan teguran keras kepada Kepala Dinas PUPR terkait persoalan ini. Kapan perlu pecat, karena ini sudah jelas dia tidak bisa hanya mengurus drainase yang berlubang," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, Siti Asna, warga Kota Bangkinang, Kabupaten Kampar, Riau, kehilangan nyawanya, Jumat (18/20/2019) sore, setelah terperosok ke dalam drainase dan hanyut.

Jasad wanita berusia 50 tahun itu ditemukan satu jam kemudian, sekitar 60 meter dari lokasi terperosok.

Kejadian tragis itu bermula ketika hujan lebat mengguyur Bangkinang, yang menyebabkan sebagian kawasan di ibukota Kabupaten Kampar itu banjir.

Saat melintas di Jalan Sudirman, dekat Pasar Inpres, korban berjalan di trotoar yang tergenang air. Korban tidak menyadari bahwa trotoar yang berada di atas drainae itu berlubang. Tiba-tiba kaki korban terperosok ke lubang dan langsung hilang diseret arus drainase. ***