TELUKKUANTAN - Tim pemenangan pasangan Mursini-Indra Putra melakukan safari politik ke Kecamatan Kuantan Hilir Seberang (KHS), Sabtu (21/11/2020).

Pada kesempatan ini, pasangan yang dikenal denhan jargon Bermitra ini menghadirkan tiga orang juru kampanye. Yakni, Musliadi, Zulhendri dan Sardiyono.

Musliadi alias Cak Mus dalam orasi politiknya mengatakan dari enam kecamatan di bagian hilir, tidak ada calon bupati dalam Pilkada Kuansing kali ini yang harus diperjuangkan.

Karena itu, kata Cak Mus, perlu memperjuangkan Mursini-Indra Putra agar unggul dalam Pilkada Kuansing ini. Alasannya, sebagai pemimpin Mursini sudah terbukti menerapkan pemerataan pembangunan di seluruh kecamatan.

"Hanya itu cara kita biar sama-sama mendapatkan kue pembangunan. Mursini bukan cerita saja, tapi sudah terbukti menerapkan pemerataan pembangunan," beber Musliadi.

Senada dengan itu, Zulhendri mengingatkan perlunya memilih pemimpin yang dekat dengan agama. Zulhendri juga memparkan kemampuan Mursini dalam melobi dana pusat.

Setidaknya itu terlihat dari DAK dan pembangunan jalan rigid beton di Desa Pulauberalo, nantinya akan disambung sampai ke Pulaujambu, Kecamatan Cerenti. Bahkan Zulhendri memuji langkah Mursini dalam mengatasi permasalahan harga karet melalui koperasi pelelangan.

"Harga karet di tingkat pedagang pengumpul di Baserah Rp8.000 per kilogram. Kalau di koperasi pelelangan sudah mencapai Rp10.200 per kilogram. Itu langkah yang dilakukan Mursini," kata Zulhendri.

Sementara itu, Sardiyono menegaskan bahwa Mursini bukan akan membangun  tapi sudah membangun. Pembangunan dilakukan secara merata di seluruh kecamatan yang ada di Kuansing.

Menurut Sardiyono, Mursini juga sangat mengapresiasi kreativitas masyarakat dalam membangun objek wisata di wilayah hilir Kuansing. Objek wisata ini akan didukung untuk dikembangkan sehingga bisa menjadi destinasi wisata bagi pelancong dari luar daerah.

Dari segi pendidikan, Sardiyono mengulas kemampuan Mursini dalam memimpin negeri Kuansing. Buktinya, Kuansing meraih prestasi SMP terbaik di Riau.

"Prestasi ini tidak terlepas dari perasaan nyaman guru-guru dalam menjalani proses belajar mengajar, mereka tidak merasa tertekan, tidak merasa terancam dipindahkan. Begitulah kepemimpinan Mursini," tandas Sardiyono.(rls)