PEKANBARU - Anggota Fraksi PAN DPRD Riau, Ade Hartati Rahmat, menilai pembahasan APBD Riau 2022 dibahas dalam waktu yang sangat singkat, sehingga membuat rencana kerja pemerintah menjadi tidak terarah.

Sebagai informasi, waktu pembahasan APBD Riau 2022 tersisa beberapa hari lagi, yakni kurang dari seminggu. Saat ini tahapannya di agenda penyampaian pandangan umum Fraksi.

Ade mengaku khawatir, dengan pembahasan yang seperti ini, nantinya Gubernur Riau, Syamsuar, tidak bisa berjalan beriringan dengan dinas-dinas yang ada dan berjalan sendiri-sendiri. Sebab, akan sulit menyesuaikan dengan Rencana Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

Hal ini diperparah dengan pembahasan yang tidak melalui komisi-komisi, namun langsung masuk di Badan Anggaran (Banggar), tanpa dibahas terlebih dahulu oleh komisi terkait.

"Tanpa melalui komisi, kami menilai pembahasan menjadi rumit, tidak fokus dan tidak detail, tahun lalu kami di komisi masih dilibatkan, tahun ini tidak lagi," ujar Ade, Jumat (26/11/2021).

Fraksi PAN, lanjut Ade, juga menyoroti, penggunaan dana di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) yang ada di rumah sakit pemerintah, yakni RSUD Arifin Achmad, RS Petala Bumi, dan RSJ Tampan.

"Sifatnya kan memberikan pelayanan , maka dalam pengelolaan keuangannya bisa dilakukan secara fleksibel dengan tujuan peningkatan pelayanan. Dalam catatan Fraksi PAN selama ini penggunaan dana BLUD belum maksimal digunakan untuk peningkatan pelayanan, bahkan ada yang didepositokan," tambahnya. ***