DURI - Beredar kabar pasar tradisional Dewi Sartika di Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, akan ditutup sementara dalam waktu sepekan atau satu minggu sebagai antisipasi penyebaran virus Corona (Covid-19). Informasi tersebut sontak membuat sejumlah warga dan pedagang pasar panik.

Informasi yang dihimpun GoRiau.com saat berada di pasar tersebut, Jumat (7/3/2020), pasar tradisional yang menjadi sentral kebutuhan pokok di Kecamatan Mandau, Pinggir, Talang Muandau dan Bathin Solapan ini, akan ditutup oleh Pemerintah Kecamatan Mandau dalam sepekan. Dan yang melakukan penertiban adalah Polsek Mandau.

Kapolsek Mandau, Kompol Arvin Haryadi saat dikonfirmasi GoRiau.com terkait adanya informasi tersebut mengatakan, bahwa penutupan sementara pasar tersebut tidak benar. Kegiatan di pasar tersebut tetap berjalan normal sepekan yang akan datang dan seterusnya.

"Informasinya Hoax itu. Tidak ada penutupan sementara pasar tersebut. Jadi warga dan pedagang jangan panik lagi. Saring terlebih dahulu kebenaran informasi tersebut, tanyakan ke Bhabinkamtibmas Polsek Mandau jika ada informasi yang diragukan," kata Arvin.

Ditengah kondisi pandemi virus Corona ini, dikatakan Arvin, agar lebih bijak dalam menerima informasi itu benar atau salah. Ia juga mengingatkan agar warga tidak panik dan tetap waspada.

"Saat berpergian ke pasar untuk berbelanja kebutuhan pokok, warga diingatkan untuk membeli sesuai kebutuhan. Sekembalinya dari pasar, kalau bisa mandi atau mencuci tangan dan kaki dengan sabun. Ini cara mencegah kita membawa virus ke rumah," ungkap Arvin.

Arvin juga mengimbau kepada warga Kecamatan Mandau dan Bathin Solapan untuk mengurangi kegiatan di luar rumah dengan berkumpul-kumpul. Hal ini untuk memutus rantai penyebaran virus Corona. Kalau pun mau membeli sesuatu bisa bungkus dan makan atau minum di rumah.

"Kita setiap harinya melakukan patroli untuk membubarkan warga yang berkumpul di kafe atau suatu tempat. Imbauan dari pemerintah sudah jelas, mari kita sama-sama mematuhinya sebagai antisipasi penyebaran virus Corona," jelas Arvin. ***