WELLINGTON -- Sepasang suami istri (pasutri) tewas, sedangkan tiga anaknya terluka parah, setelah helikopter yang mengangkut mereka jatuh di pinggir sungai berbatu di Selandia Baru.

Dikutip dari Inews.id, pasutri yang tewas tersebut bernama Andrew Hamish Davidson dan Lin. Andrew menerbangkan helikopter tersebut dan Lin mendampingi duduk di depan.

Helikopter hilang kendali lalu jatuh di tempat berbatu di pinggir sungai, seperti dikutip dari Stuff, Rabu (16/12/2020).

Davidson membawa keluarganya untuk makan siang ke restoran saat kecelakaan terjadi sekitar pukul 12.40 waktu setempat.

Sementara itu tiga anak Davidson mengalami luka parah. Ketiga korban diterbangkan ke Rumah Sakit di Wellington, Selandia Baru.

Seorang warga yang membantu evakuasi mengatakan, salah satu anak perempuan terus menanyakan kondisi orangtuanya.

''Di mana ibu saya, apa ibu saya baik-baik saja,'' kata pria itu, menirukan perkataan korban.

Seorang kerabat korban mengatakan, kecelakaan ini sangat mengejutkan karena ketiga anak malang itu harus melanjutkan hidup tanpa orangtua.

Diyakini, keluarga tersebut hendak terbang ke The Store, sebuah restoran populer di Kekerengu, untuk makan siang.

Saksi mata mengatakan, helikopter mulai bermasalah saat mencoba mendarat. Petugas harus memotong jendela depan untuk membebaskan para korban karena khawatir helikopter akan terbakar.

Sementara itu Komisi Investigasi Kecelakaan Transportasi (TAIC) membuka penyelidikan atas kecelakaan itu.

Komisi menyatakan Helikopter Airbus EC120 yang digunakan Davidson dalam perjalanan dari Christchurch dengan lima orang di dalamnya ketika kehilangan kendali di dekat sungai.

Berdasarkan profil di LinkedIn, Davidson pernah menjadi manajer umum di Enatel Motive Power, lalu pindah ke perusahaan penyewaan helikopter Glenloch Helicopters Limited sejak 28 September. Pasangan itu juga mengelola tempat usaha di Ohoka, Canterbury.***