SURABAYA - Ketua DPDRI Oesman Sapta menerima penghargaan Warta Bakti Utama dihadapan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Sabtu (9/2), di Convention Hall Hotel Grand City, Surabaya, Jawa Timur.

Penghargaan tersebut diserahkan kepada OSO, sapaan akrab Oesman Sapta pada puncak peringatan Hari Pers Nasional 2019.

Menurut Penanggung Jawab Hari Pers Nasional (HPN) 2019, Margiono, penghargaan yang OSO terima karena ia dinilai berhasil menjadi tokoh pembuat berita yang bermanfaat bagi negara.

Bersamaan dengan OSO menerima penghargaan, diserahkan juga penghargaan dibidang pers yaitu Penghargaan Kemerdekaan Pers untuk Presiden RI Joko Widodo yang juga diserahkan oleh Ketua Dewan Pers Indonesia Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo, dan penghargaan lainnya diberikan ke beberapa kandidat dengan berbagai kategori diantaranya yaitu Penghargaan Kepeloporan Di Bidang Media, Lifetime Achievement, Penghargaan Adinegoro, Penghargaan Presscard Number One (PCWO), Penghargaan Digital Awards, Medali HPN 2019 untuk kesiagaan dan informasi bencana, dan Anugerah Kepedulian Pers.

Pada Puncak HPN 2019 dengan tema Pers Menguatkan Ekonomi Kerakyatan Berbasis Digital, Oso berharap agar pers tetap mendukung dan peduli kepada ekonomi kerakyatan sehingga informasinya semakin meluas dan berdampak pada peningkatan pertumbuhan ekonomi kawasan.

"Saya berharap pers sesuai dengan perannya bisa turut membantu agar penguatan ekonomi kerakyatan bisa terwujud, sehingga bersama pemerintah kita bisa memajukan perekonomian daerah. Karena jika Indonesia mau maju dan sejahtera maka hal itu harus dimulai dari daerah," katanya.

OSO menambahkan, Hari Pers Nasional adalah kegiatan yang luar biasa. "HPN adalah suatu kegiatan yang luar biasa, semua kegiatan nasional yang kita lihat tidak akan selengkap ini jika tidak ada insan pers, artinya HPN ini berwibawa dan harus diapresiasi oleh lawan juga kawan. Ke depan saya berharap nilai-nilai etik jurnalis betul-betul dipertahankan," ujarnya.

Menyoroti soal hoax, oso meminta masyarakat tidak mudah percaya. "Tadi di forum, Pak Presiden sampaikan hoax itu semakin ke depan tidak dipercaya. Artinya etik dan konten pemberitaan yang valid dan benar dari para jurnalis semakin dipercaya. Saya himbau di tahun politik uni sebaiknya berita-berita tidak berpihak tapi berimbang agar berita semakin dipercaya masyarakat. Jadi persoalan hoax ini, hoax bukanlah dibawah pembinaan pers sehingga hal ini harus dilawan dan dikonfirmasi jika berita berpotensi hoax," ujarnya.

Sementara itu, dalam sambutannya, Presiden RI Joko Widodo menyampaikan Selamat Hari Pers Nasional 2019 serta apresiasi atas terselenggaranya HPN 2019. "Sejalan dengan perkembangan internet, pengguna internet di indoensia sudah 143.62 juta jiwa dimana angka tersebut 54.6% dari total populasi,".

Sementara yang viral menjadi rujukan juga buat media-media nasional, namun menurut Edelment Trust Barometer 2018 media konvensional tetap lebih dipercaya dibanding media sosial.

"Semoga Pers bisa meneguhkan perannya sebagai sumber informasi yang akurat, bisa mengedukasi masyarakat, memberikan kontrol sosial, beri kritik yang konstruktif. Pemerintah menjamin kebebasan yg beretika dan bertatakrama, selamat Hari Pers Nasional bagi seluruh insan pers di seluruh Indonesia," ujar Jokowi.

Nampak hadir pula pada acara tersebut diantaranya yaitu, Menkominfo Rudiantara, para Duta Besar, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, para Pejabat Daerah dan Ketua umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Atal Sembiring Depari dan Jajaran PWI dari beberapa provinsi, dan berbagai komponen pers di Indonesia.***