JAKARTA - Penjelasan materi Sosialisasi 4 Pilar Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI dari Hidayat Nur Wahid nampaknya begitu menarik bagi audiens.

Pada acara yang digelar di Aula Masjid Al-Ikhlash, Menteng Dalam, Jakarta Selatan, Sabtu (09/02/2019) itu, seorang audiens dengan usia yang tak lagi muda tertangkap kamera telah membuat catatan dari apa yang disampaikan Hidayat.

"NKR, M. Nasir. Stl proklamasi. 3-4-1950," demikian kutipan catatan pria tua berkacamata yang duduk persis di samping reporter GoNews.co.

Bagian catatan yang ditorehkan di sisi dalam tutup box makanan itu, mewakili penjelasan Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid soal sejarah terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Hidayat, dari atas panggung menjelaskan, bahwa negara Indonesia sempat mengalami disintegrasi pasca kemerdekaan diproklamirkan pada 17 Agustus 1945. Pada masa disintegrasi itu, Indonesia berbentuk Republik Indonesia Serikat (RIS).

Kemudian, tokoh politik nasional asal partai Masyumi, Muhammad Natsir, berpidato lantang di parlemen RIS soal penyatuan kembali Indonesia pada 3 April 1950. Pidato tersebut kemudian dikenal dengan sebutan "Mosi Integral".

"Mosi Integral" Natsir, berhasil meyakinkan parlemen dan membuat PM Mohammad Hatta menegaskan bahwa pemerintah akan menggunakan "mosi integral" sebagai pedoman dalam memecahkan persoalan dan terbentuklah sebuah Negara yang satu, yakni NKRI.

"Sehingga jika ada yang bilang ummat Islam anti NKRI berarti dia muallaf NKRI," kata Hidayat di hadapan ratusan audiens.***