JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan angkat suara soal topik #UninstallTraveloka yang sudah dicuitkan sebanyak 2,7 ribu kali di media sosial Twitter.

Menurut Anies, sebaiknya para warganet tetap menghargai perbedaan pandangan tanpa ribut di media sosial dan melakukan aksi uninstall aplikasi Traveloka di perangkat mereka.

"Menurut saya begini, kita hormati orang berpandangan. Hormati orang berbeda. Tidak perlu harus uninstall dan lain-lain karena Traveloka juga memberikan manfaat bagi warga banyak," kata Anies di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (14/11).

Terlebih, kata Anies, Traveloka merupakan aplikasi yang membantu warga karena menyediakan berbagai layanan perjalanan dan sebagainya.

"Toh, itu sebuah jasa yang punya faedah yang besar bagi masyarakat banyak. Jadi mari kita biasakan untuk berbeda pandangan dengan sehat saling menghormati saling menghargai tanpa harus melakukan penghukuman-penghukuman seperti itu," kata Anies.

"Jadi, enggak perlu uninstall segala macam," lanjutnya.

Topik #UninstallTraveloka sendiri merupakan buntut dari aksi walk out yang dilakukan komponis dan pianis Ananda Sukarlan ketika pidato pembukaan acara peringatan 90 tahun berdirinya Kolese Kanisius di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu.

Perusahaan agen travel online itu membenarkan bahwa pendirinya, Derianto Kusuma masuk dalam daftar salah satu penerima penghargaan dari Alumni Kanisius bersama Ananda Sukarlan dan diagendakan menghadiri acara tersebut.

Linimasa Twitter hari ini pun diramaikan aksi boikot aplikasi Traveloka lantaran sang pendiri dikabarkan walk out dan dianggap sebagai bentuk penghinaan terhadap Anies sebagai Gubernur yang terpilih secara demokratis. 

Meski demikian, pihak Traveloka menyangkal kabar yang mengatakan bahwa Derianto meninggalkan acara di tengah pidato Anies. ***