PEKANBARU - Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPRD Riau, Zulfi Mursal mengingatkan masyarakat terutama kalangan millenial untuk tidak ikut-ikutan dalam menanggapi isu di media sosial tentang Covid-19.

Seperti diketahui, terdapat beberapa anggapan-anggapan di media sosial yang menganggap bahwa Covid-19 adalah bagian konspirasi dan tidak perlu ditakuti, bahkan di Bali ada demonstrasi menolak rapid test. "Ini penilaian tak beralasan menurut saya, buktinya Covid-19 ini sudah mendunia. Kalau bilang itu (Covid-19) tak ada, tak betul itu menurut saya," kata anggota Komisi I DPRD Riau ini kepada GoRiau.com, Selasa (28/7/2020). "Itu cuma negatif thinking saja, mari kita positif thinking, anak-anak muda Riau tidak usah ikut-ikutan, patuhi saja intruksi pemerintah, laksanakan new normal," ujar Zulfi. Zulfi tak menampik jika anggapan-anggapan seperti ini muncul dikarenakan adanya oknum yang bermain dalam bencana ini, baik itu di segi kesehatan dan sektor lainnya yang berkememungkinkan menjadi bancakan para mafia ini. Pun begitu, hidup new normal yang memuat prinsip new structure with new habbit harus terus digaungkan di tengah masyarakat, sampai masyarakat sadar bahwa tatanan kehidupan sudah harus berubah, ini merupakan upaya mencegah penyebaran virus ini. "Karena kalau kita buat PSBB itu tak mungkin, kita sudah merasakan kemarin. Begitu banyak konsekuensi yang harus ditanggung. Kita berharap masyarakat bisa menjaga kesehatan diri sendiri keluarga, dan lingkungannya," jelasnya. Zulfi sepakat jika pemerintah bisa menerapkan sanksi bagi sesiapa saja yang tak menerapkan protokoler kesehatan dalam menjalankan kehidupan, terutama penggunaan masker. "Sebelum orang tertib, memang perlu adanya pemaksaan, supaya masyarakat itu terbiasa. Sanksi yang diberikan juga harus sanksi mendidik, jangan yang memberatkan. Kita di daerah Melayu ini, rasa malu itu sangat tinggi, kalau diberi sanksi misalnya menyapu jalanan besoknya pasti tidak mengulang lagi," tutupnya. ***